Menilik Potensi Tenaga Nuklir RI, PLTN Bisa Beroperasi hingga 80 Tahun

Sabtu, 14 Desember 2024 - 10:21 WIB
loading...
Menilik Potensi Tenaga...
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) memperkirakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia bisa beroperasi hingga 80 tahun dengan minim karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Badan Pengawas Tenaga Nuklir ( Bapeten ) memperkirakan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir ( PLTN ) di Indonesia bisa beroperasi hingga 80 tahun dengan minim karbon dioksida (CO2) dan gas rumah kaca. Hal ini diutarakan Pengawas Radiasi Ahli Madya Bapeten, Nur Syamsi Syam sekaligus merespon rencana pembangunan proyek PLTN yang tengah digodok pemerintah saat ini.

“Tadi disampaikan (PLTN) bisa beroperasi cukup panjang bahkan sebenarnya sampai 80 tahun saat untuk satu PLTN,” ujar Nur Syamsi Syam dalam Market Review IDX Channel, Jumat (13/12/2024).



Dia memastikan, bahwa nuklir merupakan salah satu energi dengan emisi gas rumah kaca dan CO2 yang sangat kecil, bahkan hampir tidak melepaskan emisi dalam operasiannya.

Karena itu, pembangunan proyek PLTN sangat strategis, selain memasok listrik dalam jumlah besar, juga ikut mempercepat implementasi net zero emission (NZE) atau emisi nol bersih di Indonesia kedepannya.

“Kami pikir PLTN ini salah satu alternatif yang andal, itu cukup andal,” paparnya.

Dalam rencana pengerjaanya, pemerintah melalui PT PLN (Persero) bakal menggandeng beberapa investor asing untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan melakukan studi terhadap teknologi reaktor modular nuklir skala kecil atau nuclear small modular reactor.

Merespons hal itu, Nur Syamsi Syam menjelaskan bila small modular dipahami sebagai daya yang dibangkitkan mencapai 1.400 megawatt (MW) per satu unit PLTN.

“Sedangkan small ini adalah sampai dengan 300 MW elektrik, kemudian modularnya ini artinya bisa dikonstruksi atau dibangun di fasilitas yang membuat PLTN tersebut, disana sudah siap tinggal diangkut dibawah ke lokasi dimana akan dioperasikan,” beber dia.

“Kalau PLTN yang besar saat ini itu dikonstruksi di lokasi yang telah ditentukan, sedangkan modular ini di konstruksi misalnya di Amerika, jika nanti yang memproduksi PLTN yang ada di Amerika sudah dirakit disana, kemudian dibawa ke Indonesia,” dia mencontohkan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto sebelumnya menyebut proses feasibility study (FS) terkait proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir tengah dilakukan. Artinya, pembangunan bakal dilakukan setelah rampungnya studi kelayakan.

Dia menyebut, ada lima negara yang menaruh minat untuk masuk dalam proyek Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir milik Indonesia, yaitu Prancis, Korea Selatan (Korsel), Jepang, Rusia, dan China.

Negara-negara ini sudah menyatakan ketertarikannya untuk masuk dalam proyek tersebut. Mereka menyampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto.

"Dalam pertemuan Bapak Presiden dengan Prancis, misalnya, di sela-sela G20 dan APEC, berbagai negara sudah ikut menawarkan, termasuk Prancis, kemudian juga Korea, Jepang, Rusia, China," ucap Airlangga.

(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Pengusaha Buka Jalan...
Pengusaha Buka Jalan Indonesia Investasi ke Pembangkit Nuklir
Rusia Merencanakan Proyek...
Rusia Merencanakan Proyek Nuklir Bareng Negara BRICS, AS Bakal Panas?
Rusia Siap Pasok LNG...
Rusia Siap Pasok LNG ke Tetangga Indonesia dan Kembangkan Nuklir
China Lipatgandakan...
China Lipatgandakan Impor Uranium Asal Rusia, Nilainya Rp13,3 Triliun
5 Negara Pemilik Cadangan...
5 Negara Pemilik Cadangan Uranium Terbesar di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia
AS Larang Impor Uranium...
AS Larang Impor Uranium Rusia, Perusahaan Raksasa Energi: Bisa Merusak Pasar
Bidik Energi Nuklir,...
Bidik Energi Nuklir, PLN IP Kejar Target Pembangkit EBT 1.055 MW
PLN NP: Nuklir Jadi...
PLN NP: Nuklir Jadi Salah Satu Opsi Pengembangan EBT
Dewan Energi Nasional...
Dewan Energi Nasional Klaim Mayoritas Masyarakat RI Setuju Pembangkit Nuklir
Rekomendasi
Jelang Malam Takbiran,...
Jelang Malam Takbiran, Volume Pemudik Keluar GT Kalikangkung Mulai Landai
One Way Lokal Jalan...
One Way Lokal Jalan Tol Jateng Berakhir, Polda Jateng: Arus Lalu Lintas Turun Signifikan
Wanita Tampar Askar...
Wanita Tampar Askar Masjid Nabawi, Polisi Madinah Turun Tangan
Berita Terkini
Kemnaker Terima 1.322...
Kemnaker Terima 1.322 Aduan THR yang Belum Dibayar
27 menit yang lalu
Menhub: One Way Nasional...
Menhub: One Way Nasional Arus Mudik Lebaran Resmi Ditutup
1 jam yang lalu
Mudik Gratis BUMN, Petrokimia...
Mudik Gratis BUMN, Petrokimia Gresik Berangkatkan 200 Pemudik Rute Jawa Timur
3 jam yang lalu
SIG Berangkatkan 2.160...
SIG Berangkatkan 2.160 Pemudik, Buka Posko Mudik di 4 Provinsi
4 jam yang lalu
Garuda Indonesia Angkut...
Garuda Indonesia Angkut 81.000 Penumpang di Puncak Arus Mudik Lebaran
6 jam yang lalu
Hadir di Pelabuhan Bakauheni,...
Hadir di Pelabuhan Bakauheni, Serambi MyPertamina Sediakan Beragam Fasilitas
8 jam yang lalu
Infografis
Tatib Direvisi, DPR...
Tatib Direvisi, DPR Bisa Copot Kapolri hingga Pimpinan KPK
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved