Dulu Terdampak PHK, Kini Sudarti Lebih Sejahtera Berkat Pertanian Tembakau

Senin, 30 Desember 2024 - 15:13 WIB
loading...
A A A
Lahan yang ia miliki pun semakin luas hingga mencapai sekitar 1,5 hektar. Kesejahteraan juga bukan hanya dirasakan Sudarti, namun juga lingkungan sekitarnya. Untuk membantunya menanam dan memanen tembakau, Sudarti mempekerjakan lima warga sekitar.

"Mereka adalah tetangga yang selalu saya ajak setiap musim tembakau. Sebelumnya, mereka tidak punya pekerjaan tetap saat musim kemarau," imbuh Sudarti.

Seiring semakin banyaknya petani tembakau di desanya, ia mengaku kadang para petani saling berebut mencari tenaga kerja. Hal ini semakin dirasakan terlebih saat kemarau, di mana tanaman lain sulit tumbuh dengan baik. Tembakau berbeda, justru hasilnya baik saat kemarau dan panas.

"Kalau kemarau ini tidak ada yang menganggur. Pekerjanya sampai kurang-kurang," ucap Sudarti.

Pekerjaan Pasti

Kisah Sudarti merupakan bukti bahwa pertanian tembakau pun bisa dilakukan dan memberi manfaat bagi siapa pun, termasuk perempuan. Di Rembang sendiri, Sudarti bukan satu-satunya perempuan yang terlibat dalam pertanian tembakau. Karmati adalah contoh lain. Ia bekerja sebagai buruh tani di lahan milik Kepala Desa Gunem. Sama halnya dengan Sudarti, Karmati juga merasakan manfaat dari adanya pertanian tembakau dan program kemitraan Sampoerna.

Dia mengaku sudah 14 tahun bekerja sebagai buruh tani tembakau. Karmati mengaku bersyukur, saat ini mempunyai pekerja yang pasti. "Manfaat pertanian tembakau bagi saya adalah pekerjaan ini yang membuat saya punya penghasilan setiap hari," ucapnya.

Sebelumnya, Karmati juga pernah menjadi buruh tani untuk tanaman lainnya. Namun menurutnya, bertanam tembakau dapat meningkatkan kesejahteraan Karmati dan keluarganya.

"Kalau tembakau setiap hari. Karena itu, saya juga mendapat penghasilan setiap hari," ujarnya.

Tak hanya soal penghasilan, sebagai buruh tani yang bekerja untuk petani mitra Sampoerna, dia juga mendapatkan beragam pelatihan dan pendampingan dari program kemitraan.

"Saya menerima pelatihan untuk hal-hal yang saya kerjakan di lahan. Pelatihannya dilakukan secara bertahap dan dipantau juga setiap hari," ungkap Karmati.

Dia mengaku bersyukur, hasil dari menjadi buruh tani tembakau tersebut dapat mengantarkan anaknya menyelesaikan pendidikan hingga dapat pekerjaan. "Alhamdulillah sudah kerja semua," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1067 seconds (0.1#10.140)