Bos BI Proyeksi Ekonomi Indonesia Minus 4,9% di 2020, Kaget Gak?

Selasa, 01 September 2020 - 22:18 WIB
loading...
Bos BI Proyeksi Ekonomi...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal mengalami negatif di tahun 2020. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan ekonomi Indonesia di tahun 2020 mengalami kontraksi atau minus 4,9%. Hal ini melihat prediksi dari beberapa lembaga keuangan dunia. Meski negatif di 2020, di tahun 2021 ekonomi nasional diperkirakan bisa tumbuh 5,4%.

"Jadi keseluruhan kami melihat tahun ini diperkirakn kontraksi 4,9% di 2020. Di tahun depan dapat tumbuh positif 5,4%," kata Perry saat raker dengan Banggar DPR, Selasa (1/9/2020). ( Baca juga:Soal Perppu Reformasi Keuangan, Trump yang Paling Kontroversial Saja Tak Mengintervensi The Fed )

Dia melanjutkan, saat ini ketidakpastian pasar keuangan masih berlanjut. Sebab ketidakapastian mengenai Covid dan perseteruan dua kekuatan ekonomi dunia mengubah prospek ekonomi global.

"Ini prosepsk ekonomi global dan kenaikan tensi geopolitik AS dan Tiongkok pengaruhi arus modal ke Indonesia dannegara emerging market," jelasnya.

Dia menambahkan, berbagai stimulus yang sudah direalisasikan pemerintah, serta target implementasi Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja, BI memproyeksi ekonomi Indonesia tahun depan bisa tumbuh positif. ( Baca juga:Gegara Pandemi, Kita Semua Jadi Bergantung pada Ponsel dan Laptop )

"Kami berpandangan bahwa kisaran asumsi pemerintah untuk pertumbuhan ekonomi dalam penyusunan APBN 2021 antara 4,5-5,5%. Kami melihat itu cukup realistis, dan juga sejalan dengan perkiraan BI di kisaran 4,8-5,8%," tandasnya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
BI Lapor Utang Luar...
BI Lapor Utang Luar Negeri Turun Jadi USD427,2 Miliar per Februari 2025
BI: Penjualan Ritel...
BI: Penjualan Ritel Maret 2025 Naik Ditopang Efek Lebaran
Keyakinan Konsumen Terhadap...
Keyakinan Konsumen Terhadap Kondisi Ekonomi Mulai Terkikis di Maret 2025, Begini Kata BI
Cadangan Devisa Maret...
Cadangan Devisa Maret 2025 Meningkat Jadi USD157,1 Miliar, Ini 2 Sumber Utamanya
Gara-gara Tarif Trump,...
Gara-gara Tarif Trump, Rupiah Ambruk Nyaris Tembus Rp17.000 per Dolar AS
Trump Kenakan Tarif...
Trump Kenakan Tarif Impor 32% ke Indonesia, Ini yang Dilakukan BI
Resmi Diberhentikan,...
Resmi Diberhentikan, Ini 3 Pejabat Tinggi BI yang Jadi Komisaris Bank BUMN
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Apakah Bisa Tukar Uang...
Apakah Bisa Tukar Uang Baru secara Online?
Rekomendasi
TNI Lahir dari Rahim...
TNI Lahir dari Rahim Rakyat, Jadikan Pilar Persatuan dan Pembangunan Bangsa
Strategi Komunikasi...
Strategi Komunikasi Internal yang Efisien melalui Town Hall Meetings Terintegrasi
Mana Penulisan yang...
Mana Penulisan yang Benar Menurut KBBI, Pondasi atau Fondasi?
Berita Terkini
Lindungi Aset Bisnis,...
Lindungi Aset Bisnis, Nawakara Tawarkan Sistem ISS Berbasis Risiko
8 jam yang lalu
Tarif Trump Bikin Banyak...
Tarif Trump Bikin Banyak Negara Makin Semangat Gabung BRICS
9 jam yang lalu
Strategi Investasi Penting...
Strategi Investasi Penting Hadapi Ketidakpastian Ekonomi Global
10 jam yang lalu
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
10 jam yang lalu
Pemerintah Bentuk Satgas...
Pemerintah Bentuk Satgas PHK Hadapi Dampak Perang Tarif
11 jam yang lalu
Asbanda Luncurkan SP2D...
Asbanda Luncurkan SP2D Online, Bank Jatim Teken PKS Bersama Kemendagri
12 jam yang lalu
Infografis
5 Negara Penguasa Harta...
5 Negara Penguasa Harta Karun Logam Tanah Jarang di Dunia
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved