China Terperangkap dalam Deflasi Terpanjang Sejak Era Mao Zedong, Apa Dampaknya?

Kamis, 16 Januari 2025 - 07:25 WIB
loading...
A A A
Semakin banyak ekonom yang menyerukan kepada Beijing untuk menetapkan target inflasi yang mengikat sebesar 2%, dan mengaitkan kebijakannya untuk mencapai tujuan tersebut. Praktik seperti ini, yang umumnya diadopsi oleh negara-negara maju, akan membantu membentuk ekspektasi individu dan perusahaan, kata Wu Ge, kepala ekonom di Changjiang Securities, dalam sebuah acara publik minggu lalu.

Tekanan deflasi paling terasa di sektor perumahan dan manufaktur sepanjang tahun ini, sementara sektor-sektor seperti hotel dan katering mengalami kenaikan harga sebuah indikasi permintaan jasa yang lebih tangguh. Para ekonom di Natixis memprediksi sektor jasa akan mengalami lebih banyak tekanan penurunan harga di tahun 2025 karena pertumbuhan upah yang lebih lambat.

Harga komoditas global juga kemungkinan besar akan mengalami tekanan, yang akan membatasi harga produsen di China setelah turun selama lebih dari dua tahun, menurut BNP Paribas SA.

"Industri yang telah mengalami persaingan harga yang brutal kemungkinan akan melihat beberapa pemain yang lebih lemah keluar tahun ini. Hal ini akan membantu margin keuntungan dan harga jual pulih," kata Erica Tay, seorang ekonom di Maybank Investment Banking Group. "Tetapi selama permintaan domestik tetap lemah, pemulihan harga akan terjadi secara bertahap," kata dia.

(nng)
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1215 seconds (0.1#10.24)