Pak Presiden, Pengusaha Dukung Langkah Utamakan Penanganan Kesehatan
loading...

Foto/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Pengusaha Indonesia mendukung langkah Presiden Joko widodo yang akan serius menanganani pandemi Covid-19 di Tanah Air. Pasalnya, bila kasus baru virus Corona menunjukkan tren penurunan, maka nantinya akan berdampak positif ke pertumbuhan ekonomi .
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mendukung keputusan kepala negara yang mengutamakan kesehatan warganya di atas kepentingan ekonomi. Sebab, bila wabah itu tak juga menurun, pemulihan ekonomi pun akan tetap bergerak lamban. ( Baca juga:RI Naik ke Ranking 5 Ekonomi Syariah Global, Ini Faktor Pendorongnya )
"Kami dukung upaya pemerintah menurunkan kasus baru Covid-19 di Indonesia," kata Sarman saat dihubungi, Rabu (9/9/2020).
Menurut dia, kini geliat dunia usaha belum menunjukkan adanya perbaikan. Pasalnya, menilik jumlah kasus yang terus meningkat membuat aktivitas tetap terbatas. ( Baca juga:Demi Kalahkan Biden, Trump Siap Pakai Uang Sendiri Rp1,5 Triliun )
"Saat ini ektivitas ekonomi mulai berjalan, tapi masih terlihat lesu," ujarnya.
Dia menyebut, dampak tingginya kasus baru Covid-19 di Indonesia membuat daya beli menurun dan para investor takut untuk menanamkan modalnya.
Ketua Umum DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta Sarman Simanjorang mendukung keputusan kepala negara yang mengutamakan kesehatan warganya di atas kepentingan ekonomi. Sebab, bila wabah itu tak juga menurun, pemulihan ekonomi pun akan tetap bergerak lamban. ( Baca juga:RI Naik ke Ranking 5 Ekonomi Syariah Global, Ini Faktor Pendorongnya )
"Kami dukung upaya pemerintah menurunkan kasus baru Covid-19 di Indonesia," kata Sarman saat dihubungi, Rabu (9/9/2020).
Menurut dia, kini geliat dunia usaha belum menunjukkan adanya perbaikan. Pasalnya, menilik jumlah kasus yang terus meningkat membuat aktivitas tetap terbatas. ( Baca juga:Demi Kalahkan Biden, Trump Siap Pakai Uang Sendiri Rp1,5 Triliun )
"Saat ini ektivitas ekonomi mulai berjalan, tapi masih terlihat lesu," ujarnya.
Dia menyebut, dampak tingginya kasus baru Covid-19 di Indonesia membuat daya beli menurun dan para investor takut untuk menanamkan modalnya.
(uka)
Lihat Juga :