Jaga Terus Optimisme

Selasa, 15 September 2020 - 05:59 WIB
loading...
A A A
Dia menambahkan, Apindo melihat saat ini penanganan sektor kesehatan cukup tertinggal. Terbukti dari realisasi anggaran dalam program pemulihan ekonomi nasional (PEN) yang masih terbilang minim.

"Oleh karena itu, sudah benar pemerintah fokus lagi ke arah kesehatan," kata dia.

Dia juga mengusulkan kepada pemerintah agar tes virus korona ditingkatkan. Dari tes tersebut, kata dia, bisa dilakukan tracing yang akan diketahui ke mana saja orang yang terkena Covid-19 pergi dan akan ada treatment untuk isolasi agar tidak terjadi penularan yang begitu jauh.

Iwantono mengakui, keputusan diberlakukannya kembali PSBB cukup mengejutkan dan berdampak signifikan terhadap dunia usaha. Imbasnya, akan terjadi penurunan dari sisi produksi dan pendapatan.

"Namun, yang namanya pengusaha harus hidup dalam kondisi apa pun, tentu kita tidak ingin menyerahkan nyawa kita kemudian bangkrut kepada keadaan. Jadi, pasti kita harus hidup dan berjuang semaksimal mungkin dan tidak mungkin lagi kita gantungkan ke orang lain," ujar Iwantono. (Baca juga: Perdamaian Israel-Bahrain Tak Bantu Palestina)

Diketahui, untuk membantu masyarakat terdampak pandemi Covid-19, pemerintah telah menyiapkan sejumlah stimulus berupa bantuan tunai dan sembako. Program-program yang termasuk dalam PEN itu antara lain bantuan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebesar Rp2,4 juta, subsidi gaji untuk pekerja bergaji di bawah Rp5 juta, Kartu Prakerja dan bantuan sosial lainnya yang sudah dicairkan lebih awal.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira berpendapat, efek dari bantuan sosial tunai mulai membangkitkan kepercayaan untuk masyarakat berbelanja, khususnya dari kelompok masyarakat menengah ke atas. "Namun, kelompok pengeluaran menengah atas masih pesimistis, padahal kelompok ini yang dominan dari sisi konsumsi," kata dia.

Selain konsumsi, kata dia, sebenarnya ada sektor lain yang juga mengungkit perekonomian yakni belanja pemerintah. Untuk itu, dia mendesak agar realisasi belanja dipercepat serta melakukan realokasi anggaran ke sektor yang lebih membutuhkan, misalnya kesehatan dan bantuan sosial.

"Semakin banyak cash transfer khususnya ke kelompok kelas menengah rentan miskin seperti pekerja informal, guru honorer, dan korban PHK, maka pemulihan di sisa kuartal III dan IV lebih cepat," ucapnya. (Baca juga: Kenali Gejala Kanker Payudara Sejak Dini)

Kembali ke Jalur Hijau
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1335 seconds (0.1#10.140)