Optimistis Tumbuh Positif 2021

Jum'at, 18 September 2020 - 06:02 WIB
loading...
A A A
Namun tingkat keberhasilan yang berbeda-beda dalam mengatasi wabah Covid-19 dan kebijakan pelonggaran pembatasan sosial yang juga bervariasi akan memperbesar disparitas dalam pertumbuhan ekonomi di kawasan tersebut. Meskipun ekonomi setiap negara menderita akibat krisis, imbuhnya, struktur ekonomi kawasan ASEAN yang unik menunjukkan bahwa krisis telah memberikan dampak yang berbeda di setiap negara. (Baca juga: Barcelona Rayakan 20 Tahun Karir Lionel Messi)

Sementara itu Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank/ADB) melaporkan pandemi Covid-19 mengakibatkan kerentanan ekonomi secara serius di seluruh Asia Pasifik. Adapun wabah tersebut membuat kemiskinan global meningkat, layanan publik tegang, terutama di bidang kesehatan dan pendidikan.

Presiden ADB Masatsugu Asakawa memperkirakan ekonomi 33 dari 46 negara berkembang akan berkontraksi tahun ini. Akibatnya pertumbuhan ekonomi menyusut dan ketimpangan meningkat.

Menurut dia, pemerintah harus mengamankan sumber daya keuangan tambahan untuk mempersiapkan diri menghadapi potensi gelombang pandemi berikutnya sembari juga mengembalikan lintasan pertumbuhan mereka ke jalur yang tepat untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).

Investasi lebih lanjut dalam pendidikan, kesehatan, dan memerangi perubahan iklim sangat dibutuhkan. “Ini membawa saya pada subjek yang telah menyatukan kita hari ini. Saya sangat yakin bahwa salah satu kunci keberhasilan dalam mencapai SDGs di dunia yang dibentuk kembali oleh Covid-19 terletak pada penguatan mobilisasi pendapatan domestik atau DRM dan kerja sama pajak internasional, atau ITC,” jelasnya pada webinar kemarin.

Dia menambahkan ekonomi Indonesia minus 1% di tahun ini. Proyeksi ini menurun dibandingkan laporan April 2020 di mana ADB memproyeksi ekonomi Indonesia masih positif 2,5%. (Lihat videonya: Longsor 18 Meter, 5 Kios di Jagakarsa Ambruk)

“Karena infeksi Covid-19 terus meningkat di beberapa negara, terutama Indonesia dan Filipina, dan wabah mengejutkan muncul kembali di tempat lain di sub-kawasan tersebut, terutama di Vietnam, pemulihan ekonomi berjalan lambat dan menyulitkan,” tandasnya. (Rina Anggraeni/Michelle Natalia/Muh Shamil)
(ysw)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3439 seconds (0.1#10.140)