Bisik-Bisik ke Luhut, Jokowi Pastikan Tidak Ada Dewan Moneter
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan tidak ada pembentukan dewan moneter dalam revisi UU Bank Indonesia. Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan setelah mendapatkan penjelasan dari presiden.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menandaskan sedang mengkaji terkait aturan Bi. Namun demikian pihaknya memastikan tidak ada yang namanya dewan moneter dengan alasan menjaga independensi BI sebagai bank sentral.
"Jadi kalau ada di luar yang bilang bakal ada dewan moneter, nggak ada itu. Independensi BI itu tetap, tidak boleh diganggu dan ini tadi di Istana Bogor sudah diingatkan oleh Presiden Joko Widodo tidak ada itu," ujar Luhut dalam video webinar yang diunggah di Youtube, Minggu (20/9/2020).
Pihaknya mengakui saat ini memang perbankan tengah dilanda kesulitan. Sebut saja, Bank Bukopin, Bank Mayapada dan Bank Banten kemudian permasalah itu memunclkan adanya reformasi sistem keuangan. "Kita mengalami kemarin tiga bank yang sedikit goyang kayak, Bukopin, lalu Mayapada dan Bank Banten. Dalam keadaan krisis pasti da ketidakpastiakan pasar. Tapi tidak ada perubahan pengawasan," katanya.
Dia menekankan RUU BI hanya akan menambah tugas pokok BI agar tidak hanya fokus menjaga inflasi tetapi juga ikut serta dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. "Jadi dia akan ikut serta dalam penciptaan lapangan kerja seperti bank sentral di Amerika dan Kerajaan Inggris," tandas dia.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menandaskan sedang mengkaji terkait aturan Bi. Namun demikian pihaknya memastikan tidak ada yang namanya dewan moneter dengan alasan menjaga independensi BI sebagai bank sentral.
"Jadi kalau ada di luar yang bilang bakal ada dewan moneter, nggak ada itu. Independensi BI itu tetap, tidak boleh diganggu dan ini tadi di Istana Bogor sudah diingatkan oleh Presiden Joko Widodo tidak ada itu," ujar Luhut dalam video webinar yang diunggah di Youtube, Minggu (20/9/2020).
Pihaknya mengakui saat ini memang perbankan tengah dilanda kesulitan. Sebut saja, Bank Bukopin, Bank Mayapada dan Bank Banten kemudian permasalah itu memunclkan adanya reformasi sistem keuangan. "Kita mengalami kemarin tiga bank yang sedikit goyang kayak, Bukopin, lalu Mayapada dan Bank Banten. Dalam keadaan krisis pasti da ketidakpastiakan pasar. Tapi tidak ada perubahan pengawasan," katanya.
Dia menekankan RUU BI hanya akan menambah tugas pokok BI agar tidak hanya fokus menjaga inflasi tetapi juga ikut serta dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. "Jadi dia akan ikut serta dalam penciptaan lapangan kerja seperti bank sentral di Amerika dan Kerajaan Inggris," tandas dia.
(nng)