Kemenperin Gelar Kompetisi Fesyen Muslim 'Berhadiah Total' Rp304 Triliun

Rabu, 23 September 2020 - 07:37 WIB
loading...
Kemenperin Gelar Kompetisi Fesyen Muslim Berhadiah Total Rp304 Triliun
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih menyatakan perkembangan jumlah umat muslim dunia menjadi salah satu pemicu utama yang mendorong pertumbuhan industri fesyen muslim.

Berdasarkan The State Global Islamic Economy Report 2019/2020, nilai konsumsi fesyen muslim dunia mencapai USD283 miliar (Rp4.103 triliun, kurs Rp14.500), dan angkanya diperkirakan terus meningkat dengan didukung laju pertumbuhan sebesar 6%.

“Diproyeksi nilai konsumsi fesyen muslim dunia bisa menembus USD402 miliar (Rp5.820 triliun). Sementara itu, konsumsi fesyen muslim Indonesia sendiri sebesar USD21 miliar atau setara Rp304 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa peluang pasar fesyen muslim global maupun domestik sangat besar dan harus diisi oleh industri fesyen muslim Indonesia,” Kata Gati di Jakarta, Selasa (22/9/2020).

Guna meningkatkan daya saing industri fesyen di dalam negeri, Kemenperin menggelar kompetisi Modest Fashion Project (MOFP). Tujuannya memberikan wadah dan panggung kreasi bagi para desainer muda bidang fesyen muslim di Indonesia. ( Baca juga:Pemerintah Diingatkan agar Tak Sembarang Bikin Lembaga Investasi Baru )

“Tahun ini, MOFP 2020 akan diselenggarakan untuk yang ketiga kalinya sejak tahun 2018. Kompetisi ini bertujuan untuk menjaring para wirausaha muda di bidang fesyen muslim yang memiliki basis sebagai desainer untuk kemudian dibina selama dua tahun,” terangnya.

Gati menambahkan, selama dua tahun para peserta MOFP akan mendapat program pembinaan, seperti pelatihan, pembangunan kapasitas, dan fasilitasi kegiatan pendukung lainnya agar mereka bisa menjadi pelaku usaha di bidang fesyen muslim yang produktif, kreatif, inovatif, dan kompetitif.

“MOFP ini juga diharapkan dapat dijadikan batu loncatan bagi para desainer fesyen untuk menjadi seorang wirausaha baru di bidang fesyen muslim yang berkualitas dan berdaya saing,” ungkapya.

Menurut Gati, pengembangan fesyen muslim di Indonesia mempunyai prestasi di kancah internasional. Hal ini merujuk laporan The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020, bahwa Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fesyen muslim terbaik di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki. ( Baca juga:Azyumardi Azra: Negeri Ini Penuh Politik Gimmick dan Trik )

“Artinya, ada peluang Indonesia untuk dapat berada pada urutan pertama dan menjadi salah satu pusat fesyen muslim dunia,” tuturnya.

Industri fesyen muslim merupakan bagian dari industri pakaian jadi yang memiliki kontribusi cukup besar terhadap perekonomian nasional. Berdasarkan catatan Kemenperin, kinerja ekspor industri pakaian jadi sepanjang tahun 2019 mencapai USD8,3 miliar (Rp120 triliun).

Sedangkan, pada periode Januari hingga Juli tahun 2020, nilai ekspor dari industri pakaian jadi telah mencapai USD4,07 miliar (Rp59 triliun). Industri pakaian jadi juga memiliki peran besar pada kontribusinya terhadap PDB nasional di tahun 2019, yaitu sebesar 5,4%.

“Melihat segala potensi dan keunggulan sektor industri fesyen muslim di Indonesia, maka kami mengajak para desainer, pemerintah, pelaku industri, market place, akademisi serta seluruh stakeholder terkait lainnya untuk dapat bersama-sama memaksimalkan potensi dan terus mempromosikan dan memperkenalkan industri fesyen muslim Indonesia,” tandasanya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1714 seconds (0.1#10.140)