Corona Bikin Ekonomi Global Meriang, Duit USD8,8 Triliun pun Melayang
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah membuat ekonomi global merugi. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan pandemi telah menggerus perekonomian dunia hingga mencapai USD8,8 triliun. Untuk menyelesaikan, tidak mungkin ada negara yang diabaikan karena Covid-19 ini adalah pandemi global.
"Kalau ada negara yang tidak siap atau tidak bisa menangani, dia akan menjadi titik lemah bagi penanganan Covid di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita mengharapkan kerjasama regional dan global," jelas Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (23/9/2020). (Baca juga: Sri Mulyani Bilang Indonesia Resesi, Investor Mulai Waspada )
Menurut dia, WHO telah mengestimasi bahwa pendanaan sebesar USD914 miliar yang diperlukan untuk mengatasi kesenjangan negara-negara yang belum memiliki kesiapan menangani Covid-19 hingga 5 tahun ke depan. (Baca juga: Tiga Profesor Jepang Buktikan Plasmacluster Turunkan Risiko Virus Corona )
"Termasuk bagaimana vaksin Covid akan ditemukan, bagaimana negara-negara mendapatkannya, terutama negara miskin yang tidak memiliki dana dan lembaga riset dan bagaimana distribusinya," bebernya.
Dia menambahkan, seluruh negara harus bergandengan tangan. Untuk itu, sejumlah negara yang tergabung dalam G20 akan bekerja sama secara regional dan global untuk membangkitkan ekonomi dunia setelah dihantam pandemi.
"Covid-19 tidak memilih negara miskin atau kaya, timur atau barat, utara atau selatan. Kalau ada negara jadi tempat Covid-19, dia jadi titik lemah dari program dunia dalam menangani kasus Covid-19," jelasnya.
"Kalau ada negara yang tidak siap atau tidak bisa menangani, dia akan menjadi titik lemah bagi penanganan Covid di seluruh dunia. Oleh karena itu, kita mengharapkan kerjasama regional dan global," jelas Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (23/9/2020). (Baca juga: Sri Mulyani Bilang Indonesia Resesi, Investor Mulai Waspada )
Menurut dia, WHO telah mengestimasi bahwa pendanaan sebesar USD914 miliar yang diperlukan untuk mengatasi kesenjangan negara-negara yang belum memiliki kesiapan menangani Covid-19 hingga 5 tahun ke depan. (Baca juga: Tiga Profesor Jepang Buktikan Plasmacluster Turunkan Risiko Virus Corona )
"Termasuk bagaimana vaksin Covid akan ditemukan, bagaimana negara-negara mendapatkannya, terutama negara miskin yang tidak memiliki dana dan lembaga riset dan bagaimana distribusinya," bebernya.
Dia menambahkan, seluruh negara harus bergandengan tangan. Untuk itu, sejumlah negara yang tergabung dalam G20 akan bekerja sama secara regional dan global untuk membangkitkan ekonomi dunia setelah dihantam pandemi.
"Covid-19 tidak memilih negara miskin atau kaya, timur atau barat, utara atau selatan. Kalau ada negara jadi tempat Covid-19, dia jadi titik lemah dari program dunia dalam menangani kasus Covid-19," jelasnya.
(ind)