Ayo IKM Tingkatkan Mutu Produk Agar Mampu Bertahan Saat Pandemi
loading...
A
A
A
(Baca Juga: Kemenperin Dorong IKM Gunakan Teknologi Digital dalam Pemasaran Produk )
"Untuk itu, kami ingin sektor IKM menyiapkan diri dan mampu beradaptasi, berinovasi, dan serta membaca trend akan kebutuhan pasar dalam negeri maupun global. Terkait dengan penerapan teknologi digital dalam pemasaran produk, maka hal tersebut telah sejalan dengan program pemerintah dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim menyampaikan, dukungan dari pemerintah dalam pengembangan industri furnitur.
Kata dia, Pemerintah Indonesia telah menetapkan industri furnitur dan kerajinan sebagai salah satu bagian dari industri prioritas nasional. Hal ini didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah dan dapat menyerap banyak tenaga kerja, serta sebagai penghasil devisa yang potensial.
"Kontribusi industri furnitur terhadap PDB Industri Non Migas pada tahun 2019 adalah sebesar 1,36% dan dari data BPS pada tahun 2019 tercatat ada 1.114 unit usaha skala menengah besar dan dapat menyerap 143.119 orang tenaga kerja langsung,” jelas Rochim.
Menurut Rochim, mencermati kondisi pasar dunia saat ini, Indonesia dengan competitive advantages yang dimiliki seperti ketersediaan bahan baku, tenaga kerja yang memadai dan keberagaman desain, semestinya dapat menjadi salah satu pemain utama industri furnitur di dunia.
"Pemerintah terus berupaya untuk memberikan iklim usaha yang semakin kondusif dan mendorong perkembangan industri furnitur melalui kebijakan investasi, kebijakan untuk mendorong daya saing, kebijakan untuk menjamin ketersediaan bahan baku, kebijakan untuk penerapan SNI bidang furnitur, serta telah dibangun Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal untuk meningkatkan penyediaan SDM yang terampil di bidang pengolahan kayu dan furnitur,” tandasnya.
Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, Ali Murtopo Simbolon, menyatakan kesiapannya dalam mendukung program pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing IKM di masa pandemi COVID-19 melalui program-program peningkatan mutu produk IKM.
BBTPPI selama ini telah konsisten membimbing IKM yang tersebar di Jawa Tengah, seperti IKM Garam di Pati, Rembang, dan Demak, IKM Furnitur di Jepara, Solo, Blora, serta IKM Pangan diseluruh wilayah Jawa Tengah.
"Pada Bimtek ini, kami membimbing sejumlah 240 IKM. Diharapkan setelah mendapatkan pembimbingan ini, IKM tersebut mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memenuhi persyaratan mutu, serta menjadi pejuang-pejuang ditengah lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19,” jelas Ali.
"Untuk itu, kami ingin sektor IKM menyiapkan diri dan mampu beradaptasi, berinovasi, dan serta membaca trend akan kebutuhan pasar dalam negeri maupun global. Terkait dengan penerapan teknologi digital dalam pemasaran produk, maka hal tersebut telah sejalan dengan program pemerintah dalam implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Abdul Rochim menyampaikan, dukungan dari pemerintah dalam pengembangan industri furnitur.
Kata dia, Pemerintah Indonesia telah menetapkan industri furnitur dan kerajinan sebagai salah satu bagian dari industri prioritas nasional. Hal ini didukung oleh ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah dan dapat menyerap banyak tenaga kerja, serta sebagai penghasil devisa yang potensial.
"Kontribusi industri furnitur terhadap PDB Industri Non Migas pada tahun 2019 adalah sebesar 1,36% dan dari data BPS pada tahun 2019 tercatat ada 1.114 unit usaha skala menengah besar dan dapat menyerap 143.119 orang tenaga kerja langsung,” jelas Rochim.
Menurut Rochim, mencermati kondisi pasar dunia saat ini, Indonesia dengan competitive advantages yang dimiliki seperti ketersediaan bahan baku, tenaga kerja yang memadai dan keberagaman desain, semestinya dapat menjadi salah satu pemain utama industri furnitur di dunia.
"Pemerintah terus berupaya untuk memberikan iklim usaha yang semakin kondusif dan mendorong perkembangan industri furnitur melalui kebijakan investasi, kebijakan untuk mendorong daya saing, kebijakan untuk menjamin ketersediaan bahan baku, kebijakan untuk penerapan SNI bidang furnitur, serta telah dibangun Politeknik Industri Furnitur dan Pengolahan Kayu di Kendal untuk meningkatkan penyediaan SDM yang terampil di bidang pengolahan kayu dan furnitur,” tandasnya.
Kepala Balai Besar Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri (BBTPPI) Semarang, Ali Murtopo Simbolon, menyatakan kesiapannya dalam mendukung program pemulihan ekonomi dan peningkatan daya saing IKM di masa pandemi COVID-19 melalui program-program peningkatan mutu produk IKM.
BBTPPI selama ini telah konsisten membimbing IKM yang tersebar di Jawa Tengah, seperti IKM Garam di Pati, Rembang, dan Demak, IKM Furnitur di Jepara, Solo, Blora, serta IKM Pangan diseluruh wilayah Jawa Tengah.
"Pada Bimtek ini, kami membimbing sejumlah 240 IKM. Diharapkan setelah mendapatkan pembimbingan ini, IKM tersebut mampu menghasilkan produk yang lebih berkualitas dan memenuhi persyaratan mutu, serta menjadi pejuang-pejuang ditengah lesunya ekonomi akibat pandemi Covid-19,” jelas Ali.