Mencari Model Bisnis Energi Pintar dan Terbarukan Lewat Hackathon Online
loading...
A
A
A
"Kami memiliki visi untuk mendorong terbentuknya perekonomian berbasis energi bersih dan terbarukan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat. Visi ini kami upayakan bisa terwujud melalui misi berupa dukungan kepada wirausaha dan start up untuk berinovasi dan melahirkan ide teknologi dalam memanfaatkan EBT untuk kesejahteraan Indonesia," ujar Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam.
Dia juga berharap program Hackathon [RE]energize Indonesia dapat mengidentifikasi dan mendukung solusi yang tidak hanya dapat mengatasi emisi gas rumah kaca. Namun juga menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas maupun peluang ekonomi bagi jutaan penduduk Indonesia.
"Kami memastikan program dan inisiatif dari New Energy Nexus Indonesia juga searah dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan bauran energi terbarukan menjadi 23 persen pada 2025 melalui penciptaan dan pengembangan start up energi terbarukan," ujarnya.
Lebih lanjut, Aditya Mulya, Manajer Program dari New Energy Nexus Indonesia menjelaskan, pendaftaran secara daring dibuka mulai hari ini, 24 September 2020 hingga tanggal 10 Oktober 2020.
"Salah satu persyaratan terpentingnya adalah pendaftar harus mengajukan proposal yang mendemonstrasikan solusi, inovasi, atau ide yang dapat memecahkan permasalahan secara relevan dengan salah satu challenge areas kami, yakni kesehatan masyarakat dan sanitasi, serta produktivitas," ujar Aditya.
"Sepuluh tim yang terseleksi akan mempresentasikan solusinya pada Demo Day dan mendapatkan bimbingan dari enam ahli di bidangnya untuk menajamkan inovasi yang mereka usung. Dalam penilaian, kami akan dibantu oleh lima orang juri dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk dari jaringan internasional kami. Salah satunya adalah Bapak Sudirman Said, Sekretaris Jenderal dari Palang Merah Indonesia," tambahnya.
Tidak seperti negara-negara lain, Indonesia memiliki semua sumber daya energi terbarukan yang dapat dikembangkan. Namun, sayangnya energi tersebut belum terealisasi dengan baik. Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Dr. Ir. Surya Darma, MBA mengatakan, Indonesia memiliki enam kluster energi terbarukan yang sangat komplet, mulai dari biomassa, air, matahari, angin, panas bumi, dan gelombang laut.
Dengan sumber tersebut, kata dia, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. "Kami sangat mendukung berbagai pihak untuk berada di sisi yang sama untuk mendukung energi terbarukan. Mudah-mudahan dengan adanya perlombaan dari program Hackathon [RE]energize Indonesia ini bisa mendukung berbagai kebijakan yang sedang dibuat pemerintah, yakni Perpres dan RUU Energi Baru Terbarukan yang nantinya akan menjadi payung hukum dan penggerak pengembangan energi terbarukan," ujarnya.
Dalam mendukung adanya program Hackathon [RE]energize Indonesia, Sudirman Said, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia juga menyampaikan apresiasinya terhadap perlombaan ini. Menurutnya, kompetisi ini bisa menjadi pemicu mekanisme kebijakan energi terbarukan di Indonesia.
“Kebijakan selalu dipicu oleh lingkungan, siapa tahu lomba ini bisa menjadi pemicu mekanisme kebijakan ke depan. Selamat berlomba selamat berkompetisi, terus berjuang untuk clean energy for clean country. Kalau energi kita bersih, negara kita akan bersih,”ucapnya.
Dia juga berharap program Hackathon [RE]energize Indonesia dapat mengidentifikasi dan mendukung solusi yang tidak hanya dapat mengatasi emisi gas rumah kaca. Namun juga menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas maupun peluang ekonomi bagi jutaan penduduk Indonesia.
"Kami memastikan program dan inisiatif dari New Energy Nexus Indonesia juga searah dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan bauran energi terbarukan menjadi 23 persen pada 2025 melalui penciptaan dan pengembangan start up energi terbarukan," ujarnya.
Lebih lanjut, Aditya Mulya, Manajer Program dari New Energy Nexus Indonesia menjelaskan, pendaftaran secara daring dibuka mulai hari ini, 24 September 2020 hingga tanggal 10 Oktober 2020.
"Salah satu persyaratan terpentingnya adalah pendaftar harus mengajukan proposal yang mendemonstrasikan solusi, inovasi, atau ide yang dapat memecahkan permasalahan secara relevan dengan salah satu challenge areas kami, yakni kesehatan masyarakat dan sanitasi, serta produktivitas," ujar Aditya.
"Sepuluh tim yang terseleksi akan mempresentasikan solusinya pada Demo Day dan mendapatkan bimbingan dari enam ahli di bidangnya untuk menajamkan inovasi yang mereka usung. Dalam penilaian, kami akan dibantu oleh lima orang juri dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk dari jaringan internasional kami. Salah satunya adalah Bapak Sudirman Said, Sekretaris Jenderal dari Palang Merah Indonesia," tambahnya.
Tidak seperti negara-negara lain, Indonesia memiliki semua sumber daya energi terbarukan yang dapat dikembangkan. Namun, sayangnya energi tersebut belum terealisasi dengan baik. Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Dr. Ir. Surya Darma, MBA mengatakan, Indonesia memiliki enam kluster energi terbarukan yang sangat komplet, mulai dari biomassa, air, matahari, angin, panas bumi, dan gelombang laut.
Dengan sumber tersebut, kata dia, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. "Kami sangat mendukung berbagai pihak untuk berada di sisi yang sama untuk mendukung energi terbarukan. Mudah-mudahan dengan adanya perlombaan dari program Hackathon [RE]energize Indonesia ini bisa mendukung berbagai kebijakan yang sedang dibuat pemerintah, yakni Perpres dan RUU Energi Baru Terbarukan yang nantinya akan menjadi payung hukum dan penggerak pengembangan energi terbarukan," ujarnya.
Dalam mendukung adanya program Hackathon [RE]energize Indonesia, Sudirman Said, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia juga menyampaikan apresiasinya terhadap perlombaan ini. Menurutnya, kompetisi ini bisa menjadi pemicu mekanisme kebijakan energi terbarukan di Indonesia.
“Kebijakan selalu dipicu oleh lingkungan, siapa tahu lomba ini bisa menjadi pemicu mekanisme kebijakan ke depan. Selamat berlomba selamat berkompetisi, terus berjuang untuk clean energy for clean country. Kalau energi kita bersih, negara kita akan bersih,”ucapnya.