Mencari Model Bisnis Energi Pintar dan Terbarukan Lewat Hackathon Online

Sabtu, 26 September 2020 - 01:18 WIB
loading...
Mencari Model Bisnis...
Acara ini dirancang khusus untuk mengidentifikasi inovasi-inovasi energi pintar dan terbarukan demi membantu Indonesia beradaptasi dengan masa depan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - New Energy Nexus Indonesia, [Re]energize Indonesia, meluncurkan hackathon pertama di Indonesia dengan tema energi pintar dan terbarukan . Acara ini dirancang khusus untuk mengidentifikasi inovasi-inovasi energi pintar dan terbarukan demi membantu Indonesia beradaptasi dengan masa depan.

Hackathon online ini terbuka bagi tiap individu maupun tim yang mempunyai solusi berbasis energi pintar dan terbarukan untuk menyelesaikan masalah di bidang kesehatan dan produktivitas masyarakat.

(Baca Juga: Perpres EBT Dorong Target Pemenuhan Bauran Energi Nasional )

Selain menjalankan amanat Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang kebijakan Energi Nasional, New Energy Nexus Indonesia juga mendukung realisasi kontribusi energi terbarukan yang direncanakan pemerintah sebesar 23% pada 2025. Acara ini turut didukung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Direktur Konservasi Energi, Kementerian ESDM, Dr. Ir. Hariyanto, M.T menyampaikan, bahwa Indonesia membutuhkan anak-anak muda kreatif dan inovatif untuk mengembangkan model bisnis energi terbarukan yang dapat diimplementasikan di Tanah Air.

"Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi gas rumah kaca sebesar 29 persen pada 2030 atau setara dengan 834 juta ton. Sektor emisi sendiri menyumbang sekitar 50 persen atau 314 juta ton, salah satu upaya (penurunannya) melalui pemanfaatan energi tebarukan. Investasi energi terbarukan harus ditingkatkan secara masif guna mencapai target penurunan emisi gas rumah kaca tersebut," ujarnya pada Konferensi Pers Hackathon oleh New Energy Nexus Indonesia, baru-baru ini.

Hariyanto berharap, peran pemuda bisa meningkatkan kepedulian dan pengetahuan melalui pengembangan Energi Baru dan Terbarukan (EBT) di masa mendatang.

"Target bahwa pemerintah harus menurunkan emisi, bisa menjadi kesempatan, bagi hackathon untuk menjadi langkah rekomendasi terkait model bisnis EBTKE yang lahir dari pemuda Indonesia, start up, maupun pengusaha. Mereka juga bisa mulai melibatkan diri untuk menguraikan solusi EBTKE," ucapnya.

(Baca Juga: Insentif untuk Pelaku Usaha EBTKE Sedang Disiapkan Pemerintah )

Selaras dengan itu, New Energy Nexus Indonesia melalui program Hackathon [RE]energize Indonesia membuat ajang perlombaan untuk mencari maupun menggali ide dan inovasi mengenai energi baru dan terbarukan dari anak-anak muda Indonesia.

"Kami memiliki visi untuk mendorong terbentuknya perekonomian berbasis energi bersih dan terbarukan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat. Visi ini kami upayakan bisa terwujud melalui misi berupa dukungan kepada wirausaha dan start up untuk berinovasi dan melahirkan ide teknologi dalam memanfaatkan EBT untuk kesejahteraan Indonesia," ujar Direktur Program New Energy Nexus Indonesia, Diyanto Imam.

Dia juga berharap program Hackathon [RE]energize Indonesia dapat mengidentifikasi dan mendukung solusi yang tidak hanya dapat mengatasi emisi gas rumah kaca. Namun juga menciptakan lapangan pekerjaan berkualitas maupun peluang ekonomi bagi jutaan penduduk Indonesia.

"Kami memastikan program dan inisiatif dari New Energy Nexus Indonesia juga searah dengan komitmen pemerintah Indonesia untuk meningkatkan bauran energi terbarukan menjadi 23 persen pada 2025 melalui penciptaan dan pengembangan start up energi terbarukan," ujarnya.

Lebih lanjut, Aditya Mulya, Manajer Program dari New Energy Nexus Indonesia menjelaskan, pendaftaran secara daring dibuka mulai hari ini, 24 September 2020 hingga tanggal 10 Oktober 2020.

"Salah satu persyaratan terpentingnya adalah pendaftar harus mengajukan proposal yang mendemonstrasikan solusi, inovasi, atau ide yang dapat memecahkan permasalahan secara relevan dengan salah satu challenge areas kami, yakni kesehatan masyarakat dan sanitasi, serta produktivitas," ujar Aditya.

"Sepuluh tim yang terseleksi akan mempresentasikan solusinya pada Demo Day dan mendapatkan bimbingan dari enam ahli di bidangnya untuk menajamkan inovasi yang mereka usung. Dalam penilaian, kami akan dibantu oleh lima orang juri dengan latar belakang yang berbeda-beda, termasuk dari jaringan internasional kami. Salah satunya adalah Bapak Sudirman Said, Sekretaris Jenderal dari Palang Merah Indonesia," tambahnya.

Tidak seperti negara-negara lain, Indonesia memiliki semua sumber daya energi terbarukan yang dapat dikembangkan. Namun, sayangnya energi tersebut belum terealisasi dengan baik. Ketua Umum Masyarakat Energi Terbarukan Indonesia (METI), Dr. Ir. Surya Darma, MBA mengatakan, Indonesia memiliki enam kluster energi terbarukan yang sangat komplet, mulai dari biomassa, air, matahari, angin, panas bumi, dan gelombang laut.

Dengan sumber tersebut, kata dia, seharusnya bisa dimanfaatkan dengan baik. "Kami sangat mendukung berbagai pihak untuk berada di sisi yang sama untuk mendukung energi terbarukan. Mudah-mudahan dengan adanya perlombaan dari program Hackathon [RE]energize Indonesia ini bisa mendukung berbagai kebijakan yang sedang dibuat pemerintah, yakni Perpres dan RUU Energi Baru Terbarukan yang nantinya akan menjadi payung hukum dan penggerak pengembangan energi terbarukan," ujarnya.

Dalam mendukung adanya program Hackathon [RE]energize Indonesia, Sudirman Said, Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia juga menyampaikan apresiasinya terhadap perlombaan ini. Menurutnya, kompetisi ini bisa menjadi pemicu mekanisme kebijakan energi terbarukan di Indonesia.

“Kebijakan selalu dipicu oleh lingkungan, siapa tahu lomba ini bisa menjadi pemicu mekanisme kebijakan ke depan. Selamat berlomba selamat berkompetisi, terus berjuang untuk clean energy for clean country. Kalau energi kita bersih, negara kita akan bersih,”ucapnya.

Sebelumnya, New Energy Nexus pernah mengadakan hackathon di berbagai belahan dunia, salah satunya di Korea Selatan dengan tajuk LGChem. Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan LG, Hyundai dan Kia, serta Smart Energy Hackathon di Thailand.

Hackathon [RE]energize Indonesia juga menandai tahun kedua perjalanan New Energy Nexus di Indonesia dengan ikut membangun ekosistem start up energi terbarukan yang inklusif. Sampai saat ini, New Energy Nexus telah menyelesaikan empat angkatan program inkubasi dan membimbing lebih dari 20 start up energi terbarukan yang mengasah strategi para pebisnis dan inovator.

Pemenang hackathon akan meraih total hadiah sebesar Rp100 juta dan mendapatkan akses ke program Smart Energy Incubation and Acceleration yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan start up energi pintar dan terbarukan.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0955 seconds (0.1#10.140)