Waduh! Perempuan Miskin di Indonesia Paling Banyak, Ini Kata Bappenas Loh

Selasa, 29 September 2020 - 08:59 WIB
loading...
Waduh! Perempuan Miskin di Indonesia Paling Banyak, Ini Kata Bappenas Loh
Menteri Bappenas Suharso Manoarfa mengatakan, perempuan miskin di Indonesia lebih tinggi jumlahnya dibandingkan dengan laki-laki. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Menteri Bappenas Suharso Manoarfa mengatakan, perempuan miskin di Indonesia lebih tinggi jumlahnya dibandingkan dengan laki-laki sepanjang tahun 2015-2019. Sementara itu Kementerian PPN/Bappenas mencatat pada 2020 diperkirakan jumlah populasi perempuan sebesar 135,8 juta orang. Sedangkan jumlah populasi laki-laki yang tercatat sebesar 137,7 juta orang.

"Penting bagi kita untuk menganalisis data lebih dalam dan memahami konteks masing-masing daerah, apa yang menjadi faktor pendorong dan penghambat akses perempuan miskin juga kelompok rentan lainnya," kata Suharso di Jakarta, Selasa (29/9/2020).

(Baca Juga: Siap-siap Resesi, Penduduk Miskin Bisa Bertambah 1,2 Juta )

Lebih lanjut terang dia, kerentanan saat Covid-19 bersifat dinamis sehingga mengakibatkan sejumlah kondisi. Pertama, kelompok yang tidak dianggap rentan berpotensi menjadi rentan, tergantung pada kebijakan yang dihasilkan.

Kedua, respons penanganan Covid-19 yang tidak tepat berisiko memunculkan kerentanan baru atau memperburuk kerentanan yang sudah ada. (Baca Juga: Sri Mulyani Akui Kemiskinan dan Pengangguran Meningkat Tajam )

"Untuk itu, anak dan individu rentan yang sebelum pandemi telah mengalami berbagai hambatan akses, ketimpangan kesempatan, dan penyisihan perlu dipertimbangkan untuk diprioritaskan dalam setiap tindakan penanganan pemerintah," bebernya.

Dia menekankan, pentingnya pengambil kebijakan untuk mempertimbangkan faktor-faktor kerentanan lainnya supaya pemerintah dapat menjangkau kelompok-kelompok yang membutuhkan bantuan. Maka dari itu dibutuhkan pemahaman yang lebih terbuka dari semua pemangku kepentingan dalam memandang arti kerentanan dan kebutuhan pada berbagai kelompok di dalam masyarakat.

(Baca Juga: 3 Masalah Mendasar Indonesia Bakal 'Meledak', Bagaimana Mau Tarik Investor? )

"Hal ini menjadi penting untuk memastikan program perlindungan yang diberikan oleh pemerintah menjadi inklusif dan tepat sasaran,” tandasnya.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1422 seconds (0.1#10.140)