Pacu Ekonomi, Jokowi Kebut Bantuan Modal Kerja
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemerintah terus berupaya memacu kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah untuk bangkit, meski pandemi Covid-19 belum berhenti. Untuk mendongkrak usaha mereka pemerintah mengucurkan bantuan modal kerja (BMK) .
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, lewat kucuran ini para usahawan diharapkan terus bertahan dan bangkit. Situasi ekonomi saat ini, diakui Jokowi, sangat sulit. Untuk itu, dia meminta para pelaku usaha tidak gampang menyerah, kendati pendapatan menurun drastis. (Baca: Berikut beberapa Doa Memohon Diberi Kelancaran Rezeki)
Bahkan, menurut Jokowi, berapapun keuntungan yang didapat dalam situasi sulit seperti ini harus disyukuri. “Usaha gede-gede saja banyak yang tutup, usaha menengah juga banyak yang tutup, PHK. Kalau masih ada keuntungan yang ibu sampaikan tadi, patut kita syukuri, berapa pun. Tapi, jangan sampai kita ini tutup,” kata Jokowi saat berdialog dengan para pelaku usaha mikro dan kecil penerima BMK di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin.
Saat berdialog dengan Presiden, salah seorang pedagang mengaku sedang membutuhkan modal Rp50.000 untuk memulai usahanya. Saat menjawab keluhan tersebut, Jokowi mengatakan, pemerintah memahami keadaan yang pelik dialami para pelaku usaha saat ini.
Namun dengan adanya bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta, dia mewanti-wanti agar bantuan pemerintah itu bisa dimanfaatkan dengan baik. “Jadi kalau tadi ibu modalnya Rp50.000 sekarang dapat Rp2,4 juta. Awas, saya datang nanti ke toko ibu ya. Nanti harus sudah dagangan lebih banyak,” pintanya. (Baca juga: Bantuan Kuota Data Diminta Pakai Sistem Akumulasi)
Jokowi pun sempat mengingatkan agar bantuan tidak digunakan untuk membeli handphone atau hal-hal konsumtif lain seperti mencicil angsuran sepeda motor. “Kapan-kapan saya bisa mampir ke tempat bapak/ibu sekalian untuk melihat, ohu sahanya sudah berkembang lebih baik. Itu yang kita inginkan dari (usaha) mikro, bisa menjadi kecil, yang kecil bisa menjadi menengah,” katanya.
Presiden menjelaskan, jika sebuah usaha sudah tutup saat pandemi ini, kemungkinannya akan sulit untuk memulainya kembali. Untuk itu, Jokowi meminta agar para pedagang tetap mempertahankan usahanya, meski keuntungannya kecil. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku bahwa kondisi saat ini memang tidak gampang untuk usaha apapun karena pandemi dialami 215 negara.
Kondisi diharapkan akan membaik jika vaksinasi mulai dilakukan. Jika keadaan akan kembali normal, pariwisata dan hotel-hotel Labuan Bajo juga bisa hidup kembali. “Toko-toko ibu akan mulai kedatangan pembeli sebanyak pada saat sebelum kita pandemi atau mungkin lebih baik. Keadaannya akan seperti itu. Sekali lagi, pertahankan usaha yang sudah ada, jangan sampai tutup,” harapnya.
Target Tahap Pertama Selesai
Saat meninjau sejumlah pengembangan prasarana di Kampung Ujung, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Jokowi berharap penataan kawasan ini rampung pada akhir 2020. Di lokasi tersebut ada beberapa penataan yang dilakukan. Dari pembangunan dan penataan jalan, jalur untuk pedestrian, tepi pantai, serta drainase pendukung. “Kami harapkan tahapan yang pertama akan selesai pada akhir 2020. Kemudian tahapan kedua akan selesai 2021,” katanya. (Baca juga: Penggunaan Masker Kurangi Resiko Tertular Covid-19)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap, lewat kucuran ini para usahawan diharapkan terus bertahan dan bangkit. Situasi ekonomi saat ini, diakui Jokowi, sangat sulit. Untuk itu, dia meminta para pelaku usaha tidak gampang menyerah, kendati pendapatan menurun drastis. (Baca: Berikut beberapa Doa Memohon Diberi Kelancaran Rezeki)
Bahkan, menurut Jokowi, berapapun keuntungan yang didapat dalam situasi sulit seperti ini harus disyukuri. “Usaha gede-gede saja banyak yang tutup, usaha menengah juga banyak yang tutup, PHK. Kalau masih ada keuntungan yang ibu sampaikan tadi, patut kita syukuri, berapa pun. Tapi, jangan sampai kita ini tutup,” kata Jokowi saat berdialog dengan para pelaku usaha mikro dan kecil penerima BMK di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), kemarin.
Saat berdialog dengan Presiden, salah seorang pedagang mengaku sedang membutuhkan modal Rp50.000 untuk memulai usahanya. Saat menjawab keluhan tersebut, Jokowi mengatakan, pemerintah memahami keadaan yang pelik dialami para pelaku usaha saat ini.
Namun dengan adanya bantuan modal kerja sebesar Rp2,4 juta, dia mewanti-wanti agar bantuan pemerintah itu bisa dimanfaatkan dengan baik. “Jadi kalau tadi ibu modalnya Rp50.000 sekarang dapat Rp2,4 juta. Awas, saya datang nanti ke toko ibu ya. Nanti harus sudah dagangan lebih banyak,” pintanya. (Baca juga: Bantuan Kuota Data Diminta Pakai Sistem Akumulasi)
Jokowi pun sempat mengingatkan agar bantuan tidak digunakan untuk membeli handphone atau hal-hal konsumtif lain seperti mencicil angsuran sepeda motor. “Kapan-kapan saya bisa mampir ke tempat bapak/ibu sekalian untuk melihat, ohu sahanya sudah berkembang lebih baik. Itu yang kita inginkan dari (usaha) mikro, bisa menjadi kecil, yang kecil bisa menjadi menengah,” katanya.
Presiden menjelaskan, jika sebuah usaha sudah tutup saat pandemi ini, kemungkinannya akan sulit untuk memulainya kembali. Untuk itu, Jokowi meminta agar para pedagang tetap mempertahankan usahanya, meski keuntungannya kecil. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini mengaku bahwa kondisi saat ini memang tidak gampang untuk usaha apapun karena pandemi dialami 215 negara.
Kondisi diharapkan akan membaik jika vaksinasi mulai dilakukan. Jika keadaan akan kembali normal, pariwisata dan hotel-hotel Labuan Bajo juga bisa hidup kembali. “Toko-toko ibu akan mulai kedatangan pembeli sebanyak pada saat sebelum kita pandemi atau mungkin lebih baik. Keadaannya akan seperti itu. Sekali lagi, pertahankan usaha yang sudah ada, jangan sampai tutup,” harapnya.
Target Tahap Pertama Selesai
Saat meninjau sejumlah pengembangan prasarana di Kampung Ujung, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Jokowi berharap penataan kawasan ini rampung pada akhir 2020. Di lokasi tersebut ada beberapa penataan yang dilakukan. Dari pembangunan dan penataan jalan, jalur untuk pedestrian, tepi pantai, serta drainase pendukung. “Kami harapkan tahapan yang pertama akan selesai pada akhir 2020. Kemudian tahapan kedua akan selesai 2021,” katanya. (Baca juga: Penggunaan Masker Kurangi Resiko Tertular Covid-19)