Duit PEN Meleset, Ekonomi Sulit Meroket
loading...
A
A
A
JAKARTA - Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Piter Abdullah mengatakan bangkitnya ekonomi ditentukan sejauh mana tepatnya distribusi anggaran penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bukan dari jumlahnya. Adapun penyerapan anggaran telah mencapai Rp315 triliun per 2 Oktober 2020 atau 45,5 persen dari pagu anggaran Rp695,2 triliun.
"Sejauh ini menurut saya semakin menunjukkan perbaikan. Yang lebih penting bukan besarnya realisasi tetapi ketepatan penyalurannya," ujar Piter saat dihubungi, Sabtu (3/10/2020).
Menurut Piter, kemungkinan ada beberapa program sampai dengan akhir tahun tidak bisa terealisasikan 100 persen. Namun demikian jika dilihat penyaluran anggarannya sudah cukup baik. Piter menambahkan dengan adanya program pemulihan ekonomi nasional, maka akan membantu masyarakat terdampak agar tetap bisa bertahan ditengah wabah.
"Kita tentu berharap program-program ini bisa berjalan sepenuhnya untuk memberikan jaminan kira-kira bisa bangkit atau pulih kembali secepatnya," kata dia.
Adapun untuk realisasi penyerapan anggaran sektor kesehatan menyentuh Rp21,9 triliun atau 25,01 persen dari pagu anggaran Rp87,55 triliun. Untuk sektor perlindungan sosial realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp157 triliun atau setara 79 persen dari pagu anggaran Rp203,91 triliun.
Sementara itu, realisasi penyerapan anggaran sektoral kementerian, pemerintah daerah (pemda) baru menyentuh Rp26,61 triliun atau setara 25,1 persen dari pagu total Rp106,05 triliun. Realisasi penyerapan anggaran usaha mikro kecil menengah (UMKM) baru menyentuh Rp81,85 triliun atau 66,3 persen dari pagu anggaran Rp123,47 triliun.
Lalu, realisasi penyerapan insentif usaha baru mencapai Rp28 triliun atau sekitar 23 persen dari pagu anggaran Rp120,61 triliun. Hingga awal kuartal IV-2020 realisasi penyerapan anggaran sektor korporasi masih belum terserap sama sekali.
"Sejauh ini menurut saya semakin menunjukkan perbaikan. Yang lebih penting bukan besarnya realisasi tetapi ketepatan penyalurannya," ujar Piter saat dihubungi, Sabtu (3/10/2020).
Menurut Piter, kemungkinan ada beberapa program sampai dengan akhir tahun tidak bisa terealisasikan 100 persen. Namun demikian jika dilihat penyaluran anggarannya sudah cukup baik. Piter menambahkan dengan adanya program pemulihan ekonomi nasional, maka akan membantu masyarakat terdampak agar tetap bisa bertahan ditengah wabah.
"Kita tentu berharap program-program ini bisa berjalan sepenuhnya untuk memberikan jaminan kira-kira bisa bangkit atau pulih kembali secepatnya," kata dia.
Adapun untuk realisasi penyerapan anggaran sektor kesehatan menyentuh Rp21,9 triliun atau 25,01 persen dari pagu anggaran Rp87,55 triliun. Untuk sektor perlindungan sosial realisasi penyerapan anggaran mencapai Rp157 triliun atau setara 79 persen dari pagu anggaran Rp203,91 triliun.
Sementara itu, realisasi penyerapan anggaran sektoral kementerian, pemerintah daerah (pemda) baru menyentuh Rp26,61 triliun atau setara 25,1 persen dari pagu total Rp106,05 triliun. Realisasi penyerapan anggaran usaha mikro kecil menengah (UMKM) baru menyentuh Rp81,85 triliun atau 66,3 persen dari pagu anggaran Rp123,47 triliun.
Lalu, realisasi penyerapan insentif usaha baru mencapai Rp28 triliun atau sekitar 23 persen dari pagu anggaran Rp120,61 triliun. Hingga awal kuartal IV-2020 realisasi penyerapan anggaran sektor korporasi masih belum terserap sama sekali.
(nng)