Wall Street Menanjak Naik Saat Beberapa Negara Melonggarkan Lockdowns
loading...
A
A
A
NEW YORK - Wall Street menanjak naik pada perdagangan, Selasa waktu setempat ditopang oleh penguatan saham kesehatan serta melonjaknya harga minyak mentah dunia. Ditambah sejumlah negara mulai melonggarkan kebijakan lockdowns yang disebabkan oleh pandemi virus corona sebelumnya, sebagai upaya untuk menghidupkan kembali perekonomian.
Beberapa saham mulai membaik di akhir sesi setelah Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida mengomentari seputar kedalaman kontraksi ekonomi. Sebagian negara yang terdampak paling besar oleh pandemi Covid-19 seperti Italia, serta beberapa negara bagian AS termasuk California telah melonggarkan sedikit kebijakan lockdowns mereka sehingga meningkatkan harapan dalam pemulihan permintaan minyak.
Saham Kesehatan memimpin tren perbaikan dalam sektor di indeks S&P 500 seiring perkembangan dalam upaya untuk mengendalikan virus corona seperti dari Pfizer (PFE. N) dan farmasi Regeneron (REGN. O). "Kami melihat beberapa negara mulai terbuka dan melakukan beberapa kegiatan. Kita mungkin sekarang di tengah periode terburuk dan segala sesuatunya akan meningkat secara bertahap dari sini," ujar Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management.
Dow Jones Industrial Average mencetak kenaikan 133,33 poin atau 0,56% ke level 23.883,09 ketika indeks S&P 500 memperoleh tambahan sebesar 25,7 poin yang setara dengan 0,90% menjadi 2.868,44. Sedangkan Komposit NASDAQ menguat 98,41 poin atau 1,13% di posisi 8.809,12.
Saham perusahaan raksasa teknologi dan internet seperti Microsoft (MSFT. O) dan Apple (AAPL.O) juga melaju di zona untuk memberikan dorongan besar ke indeks. Tren peningkatan juga terlihat pada saham sektor kesehatan, dimana Pfizer (PFE. N) yang merupakan produsen obat dan mitra Jermannya telah mulai memberikan dosis vaksin eksperimental virus corona kepada manusia.
Sedangkan saham Regeneron Pharmaceuticals (REGN.O) lebih tinggi 6,0% setelah perusahaan mengatakan cocktail antibodi eksperimental untuk covid-19 mungkin tersedia dan dapat digunakan pada akhir musim panas. Sementara itu sekitar 10.6 miliar saham diperdagangkan pada Bursa saham AS, di bawah 12.0 miliar secara rata-rata harian dalam 20 sesi terakhir.
Beberapa saham mulai membaik di akhir sesi setelah Wakil Ketua Federal Reserve Richard Clarida mengomentari seputar kedalaman kontraksi ekonomi. Sebagian negara yang terdampak paling besar oleh pandemi Covid-19 seperti Italia, serta beberapa negara bagian AS termasuk California telah melonggarkan sedikit kebijakan lockdowns mereka sehingga meningkatkan harapan dalam pemulihan permintaan minyak.
Saham Kesehatan memimpin tren perbaikan dalam sektor di indeks S&P 500 seiring perkembangan dalam upaya untuk mengendalikan virus corona seperti dari Pfizer (PFE. N) dan farmasi Regeneron (REGN. O). "Kami melihat beberapa negara mulai terbuka dan melakukan beberapa kegiatan. Kita mungkin sekarang di tengah periode terburuk dan segala sesuatunya akan meningkat secara bertahap dari sini," ujar Paul Nolte, manajer portofolio di Kingsview Investment Management.
Dow Jones Industrial Average mencetak kenaikan 133,33 poin atau 0,56% ke level 23.883,09 ketika indeks S&P 500 memperoleh tambahan sebesar 25,7 poin yang setara dengan 0,90% menjadi 2.868,44. Sedangkan Komposit NASDAQ menguat 98,41 poin atau 1,13% di posisi 8.809,12.
Saham perusahaan raksasa teknologi dan internet seperti Microsoft (MSFT. O) dan Apple (AAPL.O) juga melaju di zona untuk memberikan dorongan besar ke indeks. Tren peningkatan juga terlihat pada saham sektor kesehatan, dimana Pfizer (PFE. N) yang merupakan produsen obat dan mitra Jermannya telah mulai memberikan dosis vaksin eksperimental virus corona kepada manusia.
Sedangkan saham Regeneron Pharmaceuticals (REGN.O) lebih tinggi 6,0% setelah perusahaan mengatakan cocktail antibodi eksperimental untuk covid-19 mungkin tersedia dan dapat digunakan pada akhir musim panas. Sementara itu sekitar 10.6 miliar saham diperdagangkan pada Bursa saham AS, di bawah 12.0 miliar secara rata-rata harian dalam 20 sesi terakhir.
(akr)