Covid-19 Nanjak Terus, Resesi Ekonomi RI Bisa Lanjut ke Depresi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kasus baru Covid-19 di Indonesia masih belum menunjukkan adanya penurunan. Akibatnya, pemulihan ekonomi di Tanah Air berjalan stagnan dan akan berujung masuk ke jurang resesi.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai bila pemerintah tak fokus menangani wabah tersebut, maka Indonesia akan mengalami resesi yang berkepanjangan. Bahkan, bisa masuk ke zona depresi.
Depresi adalah keadaan ekonomi yang mengalami resesi berkepanjangan sehingga mengakibatkan sektor ekonomi tersebut melemah. Depresi dan resesi memiliki hubungan sebab akibat. (Baca juga: Ancaman Resesi, RI Harus Gerak Cepat Tangkap Peluang Investasi )
Depresi terjadi karena resesi dalam waktu yang lama. Artinya, depresi selalu didahului oleh resesi. "Bisa berlanjut di 2021, dan ancaman dari resesi menjadi depresi itu nyata," kata Bhima saat dihubungi, Selasa (6/10/2020).
Menurut dia, pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja tak akan berdampak signifikan terhadap perbaikan ekonomi Indonesia. "Mana ada investor mau masuk ke Indonesia kalau lihat kasus penularan Covid-19 masih tinggi dan banyak negara menutup pintu masuk untuk WNI," ujarnya. (Baca juga: Bagaimana Nasib Pegawai Kontrak di UU Cipta Kerja, Nih Pasalnya )
Dia menyebut solusi terbaik dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi saat ini adalah menurunkan jumlah penderita wabah tersebut. "Karena kunci pemulihan ekonomi ada di penanganan pandemi bukan Omnibus Law," kata dia.
Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira menilai bila pemerintah tak fokus menangani wabah tersebut, maka Indonesia akan mengalami resesi yang berkepanjangan. Bahkan, bisa masuk ke zona depresi.
Depresi adalah keadaan ekonomi yang mengalami resesi berkepanjangan sehingga mengakibatkan sektor ekonomi tersebut melemah. Depresi dan resesi memiliki hubungan sebab akibat. (Baca juga: Ancaman Resesi, RI Harus Gerak Cepat Tangkap Peluang Investasi )
Depresi terjadi karena resesi dalam waktu yang lama. Artinya, depresi selalu didahului oleh resesi. "Bisa berlanjut di 2021, dan ancaman dari resesi menjadi depresi itu nyata," kata Bhima saat dihubungi, Selasa (6/10/2020).
Menurut dia, pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja tak akan berdampak signifikan terhadap perbaikan ekonomi Indonesia. "Mana ada investor mau masuk ke Indonesia kalau lihat kasus penularan Covid-19 masih tinggi dan banyak negara menutup pintu masuk untuk WNI," ujarnya. (Baca juga: Bagaimana Nasib Pegawai Kontrak di UU Cipta Kerja, Nih Pasalnya )
Dia menyebut solusi terbaik dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi saat ini adalah menurunkan jumlah penderita wabah tersebut. "Karena kunci pemulihan ekonomi ada di penanganan pandemi bukan Omnibus Law," kata dia.
(ind)