Agar Tidak Mati, Warung Kaki Lima Paling Kencang Bermigrasi ke Pembayaran Non Tunai

Selasa, 06 Oktober 2020 - 15:32 WIB
loading...
Agar Tidak Mati, Warung Kaki Lima Paling Kencang Bermigrasi ke Pembayaran Non Tunai
Data internal tersebut juga menemukan jenis usaha yang paling banyak mengadaptasi pembayaran non tunai adalah warung kaki lima, restoran, atau usaha kuliner lainnya. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Usaha pemulihan ekonomi dan perkembangan inovasi digital untuk membantu para UMKM bertahan melewati masa pandemi Covid-19 ini terus diberikan baik oleh pemerintah maupun pelaku industri. Para pelaku UMKM pun tidak pantang menyerah melakukan cara-cara baru dalam mengubah tantangan menjadi peluang.

Youtap, pelopor solusi digital serba bisa untuk pelaku usaha, mencatat semangat juang para UMKM tersebut dari pertumbuhan signifikan UMKM yang bermigrasi ke digital.

(Baca Juga: Pelaku UKM Makin Melek Digital, 4,7 Juta Merchant Pakai QRIS )

Tercermin melalui data internal, dalam kurun waktu 100 hari PSBB Transisi (5 Juni - 13 September), jumlah merchant yang tergabung dalam ekosistem digital Youtap meningkat 5 kali lipat jika dibandingkan masa PSBB pertama (16 Maret - 4 Juni) dan hal ini juga berdampak pada transaksi non tunai yang meningkat 4,5 kali lipat.

Chief Executive Officer Youtap Indonesia, Herman Suharto mengatakan, sebanyak lebih dari 20 ribu merchant bergabung dalam ekosistem Youtap selama periode Juli hingga pertengahan September 2020.

"Kami melihat lonjakan angka ini dibanding PSBB pertama karena adanya perubahan perilaku konsumen, seperti preferensi konsumen untuk melakukan transaksi non tunai dan memesan layanan atau produk dari rumah yang harus diadaptasi oleh para pelaku UMKM melalui digitalisasi," katanya di Jakarta, Selasa (6/10/2020).

Data internal tersebut juga menemukan jenis usaha yang paling banyak mengadaptasi pembayaran non tunai adalah warung kaki lima, restoran, atau usaha kuliner lainnya (57%) diikuti supermarket dan toko kelontong (20%), ekosistem pasar tradisional (8%), dan layanan umum seperti laundri (7%). Yang menarik, usaha bengkel maupun toko barang otomotif lainnya juga mulai beralih ke pembayaran digital.

Di masa ini, para pedagang berlomba-lomba untuk memacu penjualan, salah satunya dengan menyediakan pilihan transaksi non tunai sebagai langkah mitigasi risiko penyebaran Covid-19. Karenanya, usaha mikro seperti warung kaki lima dan pasar tradisional juga menyediakan fasilitas ini agar pelanggan dapat nyaman dan aman berbelanja di tempatnya.

"Kedepannya diperkirakan tren ini masih akan terus berlanjut, untuk itulah para pelaku UMKM tidak hanya menunggu pandemi berakhir, tetapi langsung bergerak mengikuti perkembangan," ungkap dia.

(Baca Juga: Gesek ATM Mulai Nggak Laku, Nasabah Lebih Milih Digital Banking )
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1059 seconds (0.1#10.140)