Merger Bank Syariah BUMN, Bos Mandiri Pastikan Tidak Ada PHK
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ketua Tim Project Management Office (PMO) sekaligus Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri (Persero) Hery Gunardi memastikan dengan adanya penggabungan bank syariah anak usaha BUMN tidak akan terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) . Tiga bank syariah BUMN yang d imerger adalah PT Bank BRI Syariah (Tbk), PT Bank Syariah Mandiri, dan PT Bank BNI Syariah.
(Baca Juga: Merger Bank Syariah BUMN Ditarget Terwujud Februari 2021 )
Herry memastikan, operasional ketiga bank syariah dalam proses merger tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dia juga memastikan, tidak akan melakukan pengurangan atau bahkan pemecatan karyawan imbas penggabungan bank-bank ini.
"Kami mohon doa dan dukungan untuk proses bersejarah lahirnya bank syariah terbesar di Indonesia. Kami ajak seluruh karyawan untuk berdoa dan mendukung proses ini," ujar Hery dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Selasa (13/10/2020).
(Baca Juga: Pernyataan Resmi Erick Thohir Jelang Merger 3 Bank Syariah Pelat Merah )
Dia menegaskan, manajemen baru nantinya akan mengakomodir seluruh karyawan dari ketiga bank agar dapat berkontribusi dalam memajukan perbankan syariah plat merah baru tersebut. Bahkan, hery bilang dari proses merger yang ditengah dilakukan saat ini juga tidak terjadi perubahan yang berarti bagi nasabah.
“Sampai hari ini tidak ada perubahan apa-apa. Nasib nasabah masih sama saja karena belum legal merger,” tutur Hery.
Saat ini, bank syariah anak usaha BUMN akan segera digabungkan menjadi satu perusahaan merger. Sebagai langkah awal, ketiga bank ini telah melakukan penandatangan Conditional Merger Agreement (CMA) Bank BUMN Syariah, Selasa hari ini.
(Baca Juga: Tiga Bank Syariah Digabung, Siap Naik Kelas Nih! )
Herry menjelaskan, saat ini, total aset ke-3 bank syariah yang hendak dimerger tersebut mencapai Rp 214,6 triliun. Dengan posisi aset yang bakal lebih kuat, pihaknya optimis bank merger ini bisa masuk top 10 bank besar di Indonesia.
Lanjutnya, niat pembentukan ini didasarkan atas arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin agar BUMN dapat meningkatkan core competentnya.
"Indonesia adalah negara dengan populasi muslim yang besar di dunia. Harapannya kita bisa memiliki bank syariah yg besar dan bisa bersaing di kancah global," ujar dia.
(Baca Juga: Merger Bank Syariah BUMN Ditarget Terwujud Februari 2021 )
Herry memastikan, operasional ketiga bank syariah dalam proses merger tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dia juga memastikan, tidak akan melakukan pengurangan atau bahkan pemecatan karyawan imbas penggabungan bank-bank ini.
"Kami mohon doa dan dukungan untuk proses bersejarah lahirnya bank syariah terbesar di Indonesia. Kami ajak seluruh karyawan untuk berdoa dan mendukung proses ini," ujar Hery dalam konferensi pers secara virtual, Jakarta, Selasa (13/10/2020).
(Baca Juga: Pernyataan Resmi Erick Thohir Jelang Merger 3 Bank Syariah Pelat Merah )
Dia menegaskan, manajemen baru nantinya akan mengakomodir seluruh karyawan dari ketiga bank agar dapat berkontribusi dalam memajukan perbankan syariah plat merah baru tersebut. Bahkan, hery bilang dari proses merger yang ditengah dilakukan saat ini juga tidak terjadi perubahan yang berarti bagi nasabah.
“Sampai hari ini tidak ada perubahan apa-apa. Nasib nasabah masih sama saja karena belum legal merger,” tutur Hery.
Saat ini, bank syariah anak usaha BUMN akan segera digabungkan menjadi satu perusahaan merger. Sebagai langkah awal, ketiga bank ini telah melakukan penandatangan Conditional Merger Agreement (CMA) Bank BUMN Syariah, Selasa hari ini.
(Baca Juga: Tiga Bank Syariah Digabung, Siap Naik Kelas Nih! )
Herry menjelaskan, saat ini, total aset ke-3 bank syariah yang hendak dimerger tersebut mencapai Rp 214,6 triliun. Dengan posisi aset yang bakal lebih kuat, pihaknya optimis bank merger ini bisa masuk top 10 bank besar di Indonesia.
Lanjutnya, niat pembentukan ini didasarkan atas arahan Menteri BUMN Erick Thohir yang ingin agar BUMN dapat meningkatkan core competentnya.
"Indonesia adalah negara dengan populasi muslim yang besar di dunia. Harapannya kita bisa memiliki bank syariah yg besar dan bisa bersaing di kancah global," ujar dia.
(akr)