Tiga Skenario yang Akan Menimpa Bisnis Transportasi di Saat Pandemi, Bisa Hancur Bisa juga?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pemulihan bisnis transportasi bergantung pada kemampuan pemerintah menangani pandemi dan kesiapan operator mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap keamanan dan keselamatan angkutan umum.
Peneliti dari Center for Policy and Public Management (CPPM) Sekolah Bisnis & Manajemen (SBM) ITB Agung Wicaksono mengatakan, pengguna transportasi publik saat ini memandang protokol kesehatan menjadi sangat penting. Untuk itu, peran operator transportasi publik dan pemerintah dalam memulihkan trust level dari masyarakat pengguna angkutan umum akan sangat penting.
"Sebelum pandemi Covid-19, pengguna transportasi publik tidak terlalu mementingkan protokol kesehatan. Tapi sekarang, kebersihan, keamanan, dan kenyamanan harus dijaga," ujarnya dalam webinar, Kamis (15/10/2020). ( Baca juga:10 Perusahaan Kereta Api Paling Menguntungkan di Dunia )
Agung menjelaskan, ada tiga kemungkinan skenario untuk pemulihan bisnis transportasi publik, yaitu skenario Gridlock, skenario Busway, atau skenario Highway. Skenario Gridlock menunjukkan kemungkinan situasi ketika kondisi pandemi Covid-19 berkepanjangan lebih dari 1 tahun dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik terus menurun karena kekhawatiran atas penularan di keramaian.
"Akibatnya, Gridlock alias kemacetan karena penggunaan kendaraan pribadi berlebihan terjadi di mana-mana. Dan bisnis transportasi umum pun dikhawatirkan mengalami stagnasi bahkan kontraksi," jelasnya.
Selanjutnya, skenario Busway bisa terjadi meskipun kondisi pandemi berkepanjangan lebih dari 1 tahun, namun kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan transportasi publik dapat pulih kembali. "Sehingga mereka bisa meluncur di jalur busway bebas hambatan, dan demikian juga bisnis transportasi publik dapat pulih kembali meski harus mengalami konsolidasi agar lebih solid," imbuhnya.
Terakhir, skenario yang paling optimistis namun sulit terjadi adalah Skenario Highway, jalan bebas hambatan. "Skenario ini bak angkutan umum meluncur di jalan tol bebas hambatan, karena ternyata pandemi Covid-19 bisa berakhir kurang dari 1 tahun. Meskipun cukup sulit terjadi karena telah 10 bulan pandemi ini belum dapat dipastikan ketersediaan solusinya, tentunya harapan itu tetap ada menjelang awal 2021 nanti," jelas Agung. ( Baca juga:Wakil DPR di MK, Misbakhun Beberkan Pentingnya Perppu Corona )
Sekjen DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Aryono mengatakan, harapan masyarakat atas transportasi publik akan selalu tinggi, bahkan di tengah pandemi. Kolaborasi pemerintah dan operator diperlukan untuk memitigasi risiko dari pandemi yang dapat terjadi.
"Para pelaku usaha transportasi sangat mengharapkan agar pemerintah untuk memiliki roadmap integrasi dan elektrifikasi transportasi," tuturnya.
Peneliti dari Center for Policy and Public Management (CPPM) Sekolah Bisnis & Manajemen (SBM) ITB Agung Wicaksono mengatakan, pengguna transportasi publik saat ini memandang protokol kesehatan menjadi sangat penting. Untuk itu, peran operator transportasi publik dan pemerintah dalam memulihkan trust level dari masyarakat pengguna angkutan umum akan sangat penting.
"Sebelum pandemi Covid-19, pengguna transportasi publik tidak terlalu mementingkan protokol kesehatan. Tapi sekarang, kebersihan, keamanan, dan kenyamanan harus dijaga," ujarnya dalam webinar, Kamis (15/10/2020). ( Baca juga:10 Perusahaan Kereta Api Paling Menguntungkan di Dunia )
Agung menjelaskan, ada tiga kemungkinan skenario untuk pemulihan bisnis transportasi publik, yaitu skenario Gridlock, skenario Busway, atau skenario Highway. Skenario Gridlock menunjukkan kemungkinan situasi ketika kondisi pandemi Covid-19 berkepanjangan lebih dari 1 tahun dan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan transportasi publik terus menurun karena kekhawatiran atas penularan di keramaian.
"Akibatnya, Gridlock alias kemacetan karena penggunaan kendaraan pribadi berlebihan terjadi di mana-mana. Dan bisnis transportasi umum pun dikhawatirkan mengalami stagnasi bahkan kontraksi," jelasnya.
Selanjutnya, skenario Busway bisa terjadi meskipun kondisi pandemi berkepanjangan lebih dari 1 tahun, namun kepercayaan masyarakat terhadap penggunaan transportasi publik dapat pulih kembali. "Sehingga mereka bisa meluncur di jalur busway bebas hambatan, dan demikian juga bisnis transportasi publik dapat pulih kembali meski harus mengalami konsolidasi agar lebih solid," imbuhnya.
Terakhir, skenario yang paling optimistis namun sulit terjadi adalah Skenario Highway, jalan bebas hambatan. "Skenario ini bak angkutan umum meluncur di jalan tol bebas hambatan, karena ternyata pandemi Covid-19 bisa berakhir kurang dari 1 tahun. Meskipun cukup sulit terjadi karena telah 10 bulan pandemi ini belum dapat dipastikan ketersediaan solusinya, tentunya harapan itu tetap ada menjelang awal 2021 nanti," jelas Agung. ( Baca juga:Wakil DPR di MK, Misbakhun Beberkan Pentingnya Perppu Corona )
Sekjen DPP Organisasi Angkutan Darat (Organda) Ateng Aryono mengatakan, harapan masyarakat atas transportasi publik akan selalu tinggi, bahkan di tengah pandemi. Kolaborasi pemerintah dan operator diperlukan untuk memitigasi risiko dari pandemi yang dapat terjadi.
"Para pelaku usaha transportasi sangat mengharapkan agar pemerintah untuk memiliki roadmap integrasi dan elektrifikasi transportasi," tuturnya.
(uka)