Vietnam Raup Untung Imbas Geger Demo di Thailand, RI Plonga-Plongo?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Indef Bhima Yudistira mengatakan Pemerintah Indonesia bisa memanfaatkan peluang aksi demonstrasi besar-besaran di Bangkok, Thailand. Pasalnya, aksi protes ribuan orang tersebut semakin memanas sehingga membuat investor ketar-ketir.
Kondisi memanas tersebut menuntut penyelenggaraan demokrasi yang lebih luas dan reformasi kerajaan. Adapun aksi unjuk rasa yang digawangi para mahasiswa tersebut telah berlangsung selama tiga bulan."Dalam sejarahnya Thailand mengalami Kudeta sebanyak 20 kali. Situasi kali ini tidak terlalu berdampak pada aliran modal investor asing di pasar modal," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews, Minggu (18/10/2020).
Menurut dia apabila pemeritah inging memanfaatkan kondisi krisis politik di Thailand, maka perlu dilakukan reformasi struktural. "Sektor pertanian kita diperkuat, daya saing khususnya pada paska panen diperbaiki dengan kebijakan yang berpihak pada petani dalam negeri," katanya.
Dia menambahkan sektor manufaktur perlu melakukan revitalisasi dengan teknologi yang mutakhir dan efisiensi biaya produksi. Hal ini agar investor tertatik berinvestasi ke Indonesia. Sementara dalam jangka menengah krisis politik di Thailand hanya akan menguntungkan Vietnam bukan Indonesia baik ditinjau dari sisi geografis maupun kepastian berusaha. "Secara geografis lebih dekat dengan Thailand. Vietnam juga terbukti telah berhasil menarik relokasi industri saat perang dagang AS-China," tandasnya.
Kondisi memanas tersebut menuntut penyelenggaraan demokrasi yang lebih luas dan reformasi kerajaan. Adapun aksi unjuk rasa yang digawangi para mahasiswa tersebut telah berlangsung selama tiga bulan."Dalam sejarahnya Thailand mengalami Kudeta sebanyak 20 kali. Situasi kali ini tidak terlalu berdampak pada aliran modal investor asing di pasar modal," ujar Bhima saat dihubungi SINDOnews, Minggu (18/10/2020).
Menurut dia apabila pemeritah inging memanfaatkan kondisi krisis politik di Thailand, maka perlu dilakukan reformasi struktural. "Sektor pertanian kita diperkuat, daya saing khususnya pada paska panen diperbaiki dengan kebijakan yang berpihak pada petani dalam negeri," katanya.
Dia menambahkan sektor manufaktur perlu melakukan revitalisasi dengan teknologi yang mutakhir dan efisiensi biaya produksi. Hal ini agar investor tertatik berinvestasi ke Indonesia. Sementara dalam jangka menengah krisis politik di Thailand hanya akan menguntungkan Vietnam bukan Indonesia baik ditinjau dari sisi geografis maupun kepastian berusaha. "Secara geografis lebih dekat dengan Thailand. Vietnam juga terbukti telah berhasil menarik relokasi industri saat perang dagang AS-China," tandasnya.
(nng)