Beranda
Nasional
Internasional
Metro
Daerah
Lifestyle
Sports
Ekonomi Bisnis
Teknologi
Sains
Otomotif
Edukasi
Kalam
GenSINDO
Infografis
Video
Foto
Indeks
Pasien Covid-19 di Eropa Meledak, IHSG Pekan Depan Bisa Jeblok
loading...
Gelombang kedua Covid-19 di Eropa bakal mempengauhi IHSG pekan depan. FOTO/SINDOnews
A
A
A
JAKARTA - Imbas gelombang kedua Covid-19 di Eropa menjadi kecemasan global dan bisa menyebabkan pasar saham domestik terkoreksi cukup dalam pekan depan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan jebol di bawah level psikologis akibat khawatir meledaknya virus corona di Eropa.
"Pemerintah Perancis salah satunya, mengumumkan keadaan darurat kesehatan karena terjadi peningkatkan pasien Covid-19 di atas ambang batas 9.100 pasien untuk pertama kalinya sejak 25 Juni," ujar dia, di Jakarta, Minggu (18/10/2020).
Menyusul Perancis, negara Inggris juga mengalami kondisi yang sama dan telah menyiapkan upaya ketat untuk mengurangi penularan. Kondisi darurat tersebut membuat Inggris menyiapkan karantina wilayah (lockdown) kedua di London. "Ancaman gelombang kedua Covid 19 akan menjadi sentimen negatif yang di perhatikan pelaku pasar di pekan depan," tandas dia.
Tidak hanya itu, pasar saham juga dipengaruhi laporan keuangan kuartal III-2020 di Amerika Serikat (AS). Pengumuman pasar modal AS akan diumumkan awal pekan ini. Berdasarkan laporan Refinitiv dari 49 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan ada 86% melewati perkiraan para analis.
Selain itu, sentiman pasar modal RI juga dipengaruhi laporan kuartalan dunia yang ketiga di tahun ini setelah bursa AS memimpin laporan perdana. "Pelonggaran lockdown yang terjadi telah mendorong banyak emiten membukukan kinerja yang baik," katanya.
"Pemerintah Perancis salah satunya, mengumumkan keadaan darurat kesehatan karena terjadi peningkatkan pasien Covid-19 di atas ambang batas 9.100 pasien untuk pertama kalinya sejak 25 Juni," ujar dia, di Jakarta, Minggu (18/10/2020).
Menyusul Perancis, negara Inggris juga mengalami kondisi yang sama dan telah menyiapkan upaya ketat untuk mengurangi penularan. Kondisi darurat tersebut membuat Inggris menyiapkan karantina wilayah (lockdown) kedua di London. "Ancaman gelombang kedua Covid 19 akan menjadi sentimen negatif yang di perhatikan pelaku pasar di pekan depan," tandas dia.
Tidak hanya itu, pasar saham juga dipengaruhi laporan keuangan kuartal III-2020 di Amerika Serikat (AS). Pengumuman pasar modal AS akan diumumkan awal pekan ini. Berdasarkan laporan Refinitiv dari 49 perusahaan di S&P 500 yang telah melaporkan ada 86% melewati perkiraan para analis.
Selain itu, sentiman pasar modal RI juga dipengaruhi laporan kuartalan dunia yang ketiga di tahun ini setelah bursa AS memimpin laporan perdana. "Pelonggaran lockdown yang terjadi telah mendorong banyak emiten membukukan kinerja yang baik," katanya.
(nng)
Explore More