Redam Gaduh Omnibus Law, Pengusaha Minta Pemerintah Gencar Sosialisasi

Minggu, 18 Oktober 2020 - 19:29 WIB
loading...
Redam Gaduh Omnibus...
Pengusaha minta pemerintah gencar sosialisasi UU Cipta Kerja. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja (RUU) Omnibus Law Cipta Kerja menjadi UU masih terus menjadi polemik di tengah masyarakat. Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani meminta agar kegaduhan omnibus law diredam dengan sosialisasi yang lebih masif lagi oleh pemerintah agar isi dan substansi tepat sasaran dan dapat diterima pekerja.

Sosialisasi UU Cipta Kerja diperlukan guna menjelaskan isi dan subtansinya kepada para pekerja atau buruh yang saat ini memberikan sikap ponolakan. Bahkan, Rosan mengutarakan pengesahan Omnibus Law yang dikebut pemerintah dan DPR meskipun pandemi Covid-19 masih berlangsung memiliki alasan tersendiri.

"Banyak yang bilang, kita kan sedang Covid-19, kenapa harus memikirkan Omnibus Law, kenapa nggak menyelesaikan Covid-19 dulu. Tapi kita harus lihat. Pembahasan UU ini nggak 1-2 bulan, dan baru selesai sekarang," kata Rosan dalam webinar Indikator Politik Indonesia, Minggu (18/10/2020).

Simak Video:



Dia menilai, hampir seluruh negara telah melakukan reformasi struktural. Dia mencontohkan Malaysia, yang sudah melakukan reformasi struktural sejak tahun 2010 dan Thailand sejak 2015. Jika Indonesia menunda reformasi ini, maka perkembangan investasi dan penciptaan lapangan kerja Indonesia akan tetap seperti ini. Rosan bilang, saat ini negara-negara besar yang membangun pabriknya di China akan melakukan relokasi. "Jepang bahkan memberikan subsidi untuk (pabrik) keluar dari China, karena mereka nggak mau konsentrasi global value chain mereka di China," kata dia.



Dari beberapa hasil survey, kata dia, perusahaan-perusahaan besar yang pindah dari China akan melihat negara di ASEAN sebagai tujuan relokasi. "Makanya kalau kita nggak melakukan reformasi struktural ini kita akan jadi ketinggalan lagi, itu kenapa Omnibus Law ini menjadi lebih penting, supaya kita bisa memiliki kompetensi untuk meningkatkan investasi, yang ujungnya adalah penciptaan lapangan kerja," ujar Rosan.
(nng)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Sistem Coretax Dikeluhkan...
Sistem Coretax Dikeluhkan Pengusaha: Usul Masa Transisi hingga 2026
Ratifikasi Perjanjian...
Ratifikasi Perjanjian Perdagangan Bebas Indonesia-Kanada Tuntas Tahun Ini
Bahas Danantara, Prabowo...
Bahas Danantara, Prabowo Ajak Pengusaha Kakap RI Temui Miliarder AS Ray Dalio
Pengusaha Kakap Ramai-ramai...
Pengusaha Kakap Ramai-ramai Merapat ke Istana, Ada Haji Isam, Boy Thohir, CT hingga Tomy Winata
Anindya Bakrie Temui...
Anindya Bakrie Temui Dubes Tajikistan, Bahas Potensi Perluasan Pasar CPO
Pengusaha Buka Jalan...
Pengusaha Buka Jalan Indonesia Investasi ke Pembangkit Nuklir
Skema Baru HGBT Disambut...
Skema Baru HGBT Disambut Kalangan Pengusaha, Perkuat Daya Saing dan Beri Kepastian
Kadin dan Kementerian...
Kadin dan Kementerian PANRB Sepakat Percepat Transformasi Digital
Tren #KaburAjaDulu Bikin...
Tren #KaburAjaDulu Bikin Heboh, Pengusaha Angkat Bicara
Rekomendasi
Polri Mutasi 1.255 Personel,...
Polri Mutasi 1.255 Personel, 10 Kapolda Digeser dan 10 Polwan Jadi Kapolres
Jenderal Tertinggi Rusia:...
Jenderal Tertinggi Rusia: Pasukan Ukraina Dikepung di Kursk
Sejarah Nuzulul Quran...
Sejarah Nuzulul Qur'an dan Amalan yang Dianjurkan
Berita Terkini
Pengumuman Kinerja APBN...
Pengumuman Kinerja APBN Molor, Sri Mulyani Ungkap Masalahnya
18 menit yang lalu
Uni Eropa Balas Tarif...
Uni Eropa Balas Tarif Trump: Produk AS Terancam Kena Pajak 25%
47 menit yang lalu
Harga Emas Antam Kembali...
Harga Emas Antam Kembali Bangkit, Naik Rp12.000 per Gram Hari Ini
1 jam yang lalu
BRICS: Tidak Ada yang...
BRICS: Tidak Ada yang Akan Percaya Dolar AS Lagi!
3 jam yang lalu
Tambah Alokasi, Mudik...
Tambah Alokasi, Mudik Gratis BNI 2025 Siap Berangkatkan 6.050 Pemudik
6 jam yang lalu
Derivatif Keuangan Geser...
Derivatif Keuangan Geser dari Bappebti ke OJK dan BI, Begini Respons ICDX dan ICH
12 jam yang lalu
Infografis
Donald Trump Minta 50%...
Donald Trump Minta 50% Saham TikTok untuk Amerika Serikat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved