Pastikan Stok hingga Kios, Pupuk Kaltim Komitmen Dukung Ketahanan Pangan

Kamis, 22 Oktober 2020 - 20:58 WIB
loading...
Pastikan Stok hingga...
Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pupuk Kaltim memastikan ketersediaan pupuk bersubsidi untuk kebutuhan petani di seluruh wilayah tanggung jawab distribusi perusahaan sesuai alokasi yang ditetapkan pemerintah. Jumlah pasokan yang tersedia dipastikan di atas rata-rata alokasi. Begitu juga dengan penambahan alokasi 1 juta ton dipastikan bisa terpenuhi dengan baik. Hal itu ditegaskan Pupuk Kaltim pada Rapat Monitoring dan Pengelolaan Penyaluran Pupuk Bersubsidi bersama Kementerian Pertanian RI di Makassar pada Selasa lalu (20/10).

Direktur Keuangan dan Umum Pupuk Kaltim Qomaruzzaman mengatakan, untuk mendukung distribusi pasokan dari Lini 1 hingga Lini 3, Pupuk Kaltim telah menerapkan teknologi inovasi Distribution Planning and Control System (DPCS), untuk memantau jumlah stok dan alokasi yang disalurkan secara realtime, termasuk proses distribusi yang berjalan. ( Baca juga:Kenapa Pergantian Direksi Bank BUMN Selalu Heboh? Nih Dia Penyebabnya )

“Melalui teknologi DPCS yang kini digunakan di seluruh anak perusahaan Pupuk Indonesia , jumlah pasokan hingga distributor dan kios, termasuk alur distribusi bisa diketahui secara langsung, sebagai upaya memastikan ketersediaan pupuk agar tidak ada kelangkaan di daerah,” terang Qomaruzzaman, dalam keterangan tertulisnya yang diterima, Kamis (22/10/2020).

Direktur Pemasaran Pupuk Indonesia Gusrizal menambahkan teknologi DPCS dikembangkan untuk mendukung penyaluran pupuk bersubsidi secara optimal, dengan pemantauan ketersediaan stok dari Lini 1 hingga Lini 3. Aplikasi niaga ini, kata dia, lebih memudahkan pemantauan alur distribusi sekaligus memantau kebutuhan dan stok di seluruh Indonesia sesuai tugas distribusi setiap anak perusahaan.

Termasuk tambahan alokasi pupuk bersubsidi 1 juta ton, dimaksimalkan terdistribusi melalui DPCS, mengingat waktu penyaluran tahun 2020 yang tersisa dua bulan. “Pupuk Indonesia berkomitmen untuk menyalurkan pupuk bersubsidi sesuai alokasi pemerintah di seluruh wilayah nusantara, sebagai bentuk dukungan terhadap ketahanan pangan nasional,” ujar Gusrizal.

Begitu pula dalam mendukung aplikasi kartu tani, Pupuk Indonesia Grup berkomitmen turut mengedukasi langsung petani melalui distributor dan kios, tentang tata cara aplikasi penebusan pupuk, sehingga pemahaman petani untuk menebus kebutuhan pupuk menggunakan kartu tani terlaksana sesuai target.

“Pupuk Indonesia sangat mendukung program kartu tani dan telah menerbitkan kebijakan kepada produsen anak perusahaan, agar turut mensosialisasikan inplementasi kartu tani bersama pemerintah daerah dan Kementerian Pertanian,” terang Gusrizal.

Sementara itu, Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo , mengimbau produsen di lingkungan Pupuk Indonesia Grup untuk terus mendukung program pemerintah menghadirkan ketahanan pangan nasional, melalui pemenuhan kebutuhan pupuk guna meningkatkan produktivitas pertanian secara optimal.

“Untuk menghadirkan ketahanan pangan yang baik, maka harus tersedia kebutuhan pupuk yang memadai. Ini harus jadi komitmen bersama, karena menjadi hal dasar terhadap kepentingan negara,” papar Mentan Syahrul.

Menurut dia, pupuk merupakan elemen utama dalam mendukung pertanian daerah, karena produktivitas hasil yang optimal tidak bisa dicapai tanpa adanya dukungan pupuk yang optimal. Makanya pemerintah menambah jumlah alokasi pupuk bersubsidi, agar petani mampu lebih memaksimalkan potensi pertanian di berbagai sektor, utamanya pada masa Covid-19. ( Baca juga:RI Kembali Serukan Reformasi di PBB )

“Jangan sampai ada lagi yang teriak pupuk kurang. Ini harus jadi perhatian kita untuk melakukan edukasi bersama hingga ke petani, baik terkait jumlah alokasi pemerintah hingga penerapan kartu tani secara maksimal,” imbau Mentan.

Mengingat pertanian adalah penyangga ekonomi negara, maka peningkatan produktivitas pertanian menjadi salah satu fokus pemerintah yang diharap bisa didukung secara berkesinambungan, khususnya pemenuhan pupuk bagi petani oleh produsen, dengan penyaluran optimal melalui distributor hingga kios.

“Makanya penangguhan kartu tani diberlakukan agar petani yang belum punya tetap bisa menebus pupuk di kios. Meski pandemi, pertanian kita harus tetap hebat dan produktif,” pungkas Syahrul Yasin Limpo.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2116 seconds (0.1#10.140)