Siapkan CHSE, Kemenparekraf Beri Dana Hibah Rp3,3 T untuk Industri Wisata

Jum'at, 23 Oktober 2020 - 10:38 WIB
loading...
Siapkan CHSE, Kemenparekraf Beri Dana Hibah Rp3,3 T untuk Industri Wisata
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo. Foto/Dik. SINDOnews
A A A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menyiapkan dana hibah sebesar Rp3,3 triliun untuk pariwisata sebagai program pemulihan nasional. Diharapkan, dana hibah ini dapat memulihkan industri pariwisata akibat pandemi Covid-19.

Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo mengatakan bahwa dana hibah ini ditujukan untuk para pelaku usaha hotel dan restoran yang saat ini mengalami gangguan finansial akibat pandemi. Dana ini juga diberikan kepada pemerintah daerah yang mengalami penurunan asli daerah.

(Baca Juga: Kemenparekraf Siapkan Daerah Hadapi Tren Baru Wisata)

"Dengan adanya dana hibah ini bisa membantu pelaku usaha di industri pariwisata untuk menyiapkan Clean, Health, Safety, Environment (CHSE) dengan lebih baik," katanya dalam dalam webinar secara virtual, Jumat (23/10/2020).

Ia menyampaikan, dana hibah ini diberikan langsung melalui mekanisme transfer ke rekening penerima. Dimana 70% untuk pelaku usaha perhotelan dan restoran, sedangkan 30% untuk pemerintah daerah yang begitu terdampak pandemi.

(Infografis: Menggerakkan Ekonomi dengan Mengaktifkan Industri Pariwisata)

Program hibah dana pariwisata ini berjalan dengan hingga Desember 2020. Untuk itu, Angela meminta kepada semua pihak agar dapat memanfaatkan dana ini dengan cepat dan sebaik-baiknya. "Dibutuhkan komitmen dan kerja keras untuk memastikan bahwa dana ini dimanfaatkan secara maksimal dan tepat guna dalam jangka waktu yang sempit," ujarnya.

(Baca Juga: Kemenparekraf Sosialisasikan Panduan CHSE untuk Penyelam di Labuan Bajo)

Angela optimis, jika para pelaku usaha bisa memanfaatkan hibah pariwisata ini untuk menguatkan protokol kesehatan, maka kepercayaan publik untuk berwisata akan meningkat.

"Jika destinasi pariwisata melakukan protokol kesehatan dengan baik, publik akan merasa aman. Sehingga konsumsi ekonomi bisa meningkat" tandasnya.
(fai)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1426 seconds (0.1#10.140)