Bakal Punya Modal Inti Rp30 T, Bank Permata Siap Jadi Bank BUKU IV

Rabu, 28 Oktober 2020 - 13:57 WIB
loading...
Bakal Punya Modal Inti...
Bank Permata siap menjadi bank BUKU IV setelah proses integrasi dengan cabang Bangkok Bank di Indonesia tuntas. Foto/Ilustrasi
A A A
JAKARTA - Setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberi persetujuan prinsip atas rencana integrasi usaha dengan seluruh cabang Bangkok Bank di Indonesia efektif 7 Oktober 2020, PT Bank Permata Tbk telah mengumumkan rencana integrasi untuk mendukung kebijakan konsolidasi perbankan di Indonesia. Direktur Utama PermataBank Ridha DM Wirakusumah mengatakan, realisasi integrasi ini ditargetkan akan diselesaikan pada akhir Desember 2020.

(Baca Juga: Triwulan III, Pendapatan Operasional Bank Permata Tumbuh 20,4 Persen)

"Integrasi ini akan menyatukan kekuatan Bangkok Bank, salah satu bank terdiversifikasi di Asia yang telah hadir di Indonesia selama 52 tahun dengan Bank Permata, salah satu dari 15 Bank terbesar di Indonesia," kata Ridha melalui siaran pers, Rabu (28/10/2020).

Entitas hasil integrasi diproyeksikan akan memiliki modal inti di atas Rp30 triliun. Ini membuat Bank Permata memenuhi syarat regulasi untuk menjadi salah satu bank BUKU IV di Indonesia.

Menurut Ridha, integrasi ini akan membantu meningkatkan kemampuan dan mendukung strategi Bank Permata menjadi universal bank yang mampu memberikan solusi perbankan digital dan komersial secara lengkap bagi nasabah ritel, UMKM dan korporasi serta syariah dengan basis nasabah dan jaringan yang lebih luas.

(Baca Juga: Diakusisi Bangkok Bank, Bank Permata Perkuat Kinerja)

"Dengan berbagai aksi korporasi yang kami alami dan perubahan strategi bisnis yang terus berkembang sejauh tahun 2020 ini, Bank Permata akan terus membangun kinerja sebagai bank pilihan dan memberikan nilai bermakna bagi pemangku kepentingan kami," ujarnya.

Ke depan, Ridha memproyeksikan Bank Permata akan tumbuh menjadi bank papan atas di Indonesia yang terus menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) dengan pengelolaan risiko yang kuat dalam pengembangan bisnisnya.
(fai)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1650 seconds (0.1#10.140)