RI Satu-Satunya di Asia yang Dapat Perpanjangan GSP AS, Jokowi: Kesempatan Tarik Investor
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan Indonesia telah mendapatkan perpanjangan pemberian fasilitas bebas bea masuk atau generalized system of preferences (GSP) oleh Amerika Serikat (AS). Dia mengatakan bahwa Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan perpanjangan.
Sebelumnya AS sempat akan mengeluarkan Indonesia sebagai penerima GSP karena dianggap sudah bukan lagi negara berkembang. Namun, kemarin Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan AS akan memperpanjangnya.
( )
“Ini menjadi kesempatan karena kita adalah satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas ini. Dan kita harapkan ekspor kita akan bisa naik melompat karena fasilitas GSP diberikan kepada kita,” katanya saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (2/11/2020).
Bahkan, dia berharap momen ini digunakan Indonesia untuk menggaet lebih banyak investor. Mengingat produk Indonesia mampu masuk ke pasar AS.
“Syukur-syukur ini dipakai kesempatan untuk menarik investasi karena kita ada fasilitas itu. Sehingga orang ingin mendirikan industri, pabrik, perusahaan di Indonesia akan menjadi lebih menarik karena untuk masuk ke Amerika, kita diberikan fasilitas dari Amerika,” tuturnya.
(
)
Perlu diketahui, perpanjangan GPS ini menjadi salah satu perbincangan saat kunjungan Menlu AS Mike Pompeo ke Indonesia. Dimana harapan perpanjangan GSP disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu Pompeo.
“Presiden menekankan bahwa Indonesia ingin melihat kerja sama ekonomi kedua negara meningkat di masa yang akan datang. Termasuk tentunya harapan terhadap perpanjangan GSP facilities kepada Indonesia. Presiden juga menginginkan agar kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat meningkat,” kata Menlu Indonesia Retno Marsudi seusai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menlu AS Mike Pompeo di Istana Kepresidenan Bogor, pekan lalu.
Lihat Juga: Menerka Perintah Prabowo Menghentikan Pembangunan Proyek Tol Baru hingga Infrastruktur Besar
Sebelumnya AS sempat akan mengeluarkan Indonesia sebagai penerima GSP karena dianggap sudah bukan lagi negara berkembang. Namun, kemarin Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) memastikan AS akan memperpanjangnya.
( )
“Ini menjadi kesempatan karena kita adalah satu-satunya negara di Asia yang mendapatkan fasilitas ini. Dan kita harapkan ekspor kita akan bisa naik melompat karena fasilitas GSP diberikan kepada kita,” katanya saat membuka sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Senin (2/11/2020).
Bahkan, dia berharap momen ini digunakan Indonesia untuk menggaet lebih banyak investor. Mengingat produk Indonesia mampu masuk ke pasar AS.
“Syukur-syukur ini dipakai kesempatan untuk menarik investasi karena kita ada fasilitas itu. Sehingga orang ingin mendirikan industri, pabrik, perusahaan di Indonesia akan menjadi lebih menarik karena untuk masuk ke Amerika, kita diberikan fasilitas dari Amerika,” tuturnya.
(
Baca Juga
Perlu diketahui, perpanjangan GPS ini menjadi salah satu perbincangan saat kunjungan Menlu AS Mike Pompeo ke Indonesia. Dimana harapan perpanjangan GSP disampaikan Presiden Jokowi saat bertemu Pompeo.
“Presiden menekankan bahwa Indonesia ingin melihat kerja sama ekonomi kedua negara meningkat di masa yang akan datang. Termasuk tentunya harapan terhadap perpanjangan GSP facilities kepada Indonesia. Presiden juga menginginkan agar kerja sama pertahanan dengan Amerika Serikat meningkat,” kata Menlu Indonesia Retno Marsudi seusai mendampingi Presiden Jokowi bertemu Menlu AS Mike Pompeo di Istana Kepresidenan Bogor, pekan lalu.
Lihat Juga: Menerka Perintah Prabowo Menghentikan Pembangunan Proyek Tol Baru hingga Infrastruktur Besar
(ind)