Sri Mulyani Mau Potong Tali Kemiskinan, Bagaimana Caranya?

Rabu, 04 November 2020 - 13:49 WIB
loading...
Sri Mulyani Mau Potong...
Menkeu Sri Mulyani mencontohkan masyarakat paling miskin kalau anaknya enggak imunisasi, kurang gizi, enggak sekolah, maka orang miskin akan menghasilkan anak-anak yang miskin juga. Jadi harus dipotong tali kemiskinan. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 ini membuat ekonomi di seluruh negara tertekan, termasuk Indonesia yang efeknya meningkatkan angka kemiskinan dan pengangguran akibat ekonomi terhambat. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan, bakal melakukan intervensi dalam mencegah peningkatan kemiskinan melalui instrumen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN)

"Contohnya saja ada masyarakat paling miskin sebesar 20% itu kalau anaknya enggak imunisasi, kurang gizi, enggak sekolah, maka orang miskin akan menghasilkan anak-anak yang miskin juga. Jadi mereka enggak naik status sosialnya, maka harus dipotong tali kemiskinan antar generasi dengan menggunakan instrumen APBN," kata Sri Mulyani dalam video virtual, Rabu (4/11/2020).

(Baca Juga: Ketersediaan Lapangan Kerja Jadi Sorotan Menko Airlangga di Masa Pandemi )

Menurutnya, APBN merupakan kebijakan pemerintah yang diberikan rakyat yang mana memiliki instrumen kebijakan mencapai mandat agar Indonesia bisa sejahtera. Apalagi saat ini, pemerintah berikhtiar untuk menjalankan ekonomi dengan sehat dan tepat.

"Mandat dan tujuannya yaitu mencapai masyarakat yang sejahtera, yang mana berkesinambungan. Jadi usahakan APBN enggak broken atau enggak rusak biar enggak jadi masalah," ungkapnya.

(Baca Juga: Sri Mulyani: Tanpa Bersatu, RI Sulit Keluar dari Krisis )

Saat ini, pemerintah akan terus mewujdukan generasi muda yang berinovasi dan sehat. Hal ini agar melakukan perubahan ekonomi Indonesia agar lebih maju. "Kita ingin anak-anak sehat jadi pintar, bisa berinovasi itu kita mengalokasikan dan distribusikan dengan menggunakan insturmen APBN. Untuk itu pemerintah akan melakukan intervensi dalam mekanisme APBN untuk perubahan ekonomi jadi distribusinya merata," tandasnya.
(akr)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1491 seconds (0.1#10.140)