Alami Resesi, Kian Berat Kembalikan Pertumbuhan Positif hingga 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Indef Nailul Huda menilai pemerintah dinilai gagal dalam menggenjot konsumsi masyarakat . Hal ini dikarenakan Indonesia resmi mengalami resesi , setelah pertumbuhan ekonomi pada kuartal III tahun 2020 tercatat minus 3,49%. ( Baca juga:Indonesia Resmi Resesi, BPS: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2020 Minus 3,49% )
"Seperti perkiraan, ekonomi Indonesia minus hingga 3,49%. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan pemerintah dalam menggenjot konsumsi masyarakat dengan stimulus dari pemerintah," kata Huda saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Menurutnya, ini gambaran utama dari gagalnya program pemulihan ekonomi nasional (PEN) karena penyerapannya masih belum optimal.
"Anggaran PEN ini yang seharusnya mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi namun tidak berefek optimal karena penyerapannya," kata Huda.
Maka tugas pemerintah akan semakin berat untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke angka positif pada triwulan IV 2020 bahkan triwulan I 2021. ( Baca juga:GPI Bakar Produk Prancis, Polisi: Belum Temukan Unsur Pidana )
"Pemerintah akan semakin berat untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke angka positif pada triwulan IV 2020 bahkan triwulan I 2021," katanya.
"Seperti perkiraan, ekonomi Indonesia minus hingga 3,49%. Hal ini dikarenakan ketidakmampuan pemerintah dalam menggenjot konsumsi masyarakat dengan stimulus dari pemerintah," kata Huda saat dihubungi SINDOnews di Jakarta, Kamis (5/11/2020).
Menurutnya, ini gambaran utama dari gagalnya program pemulihan ekonomi nasional (PEN) karena penyerapannya masih belum optimal.
"Anggaran PEN ini yang seharusnya mampu mengakselerasi pertumbuhan ekonomi namun tidak berefek optimal karena penyerapannya," kata Huda.
Maka tugas pemerintah akan semakin berat untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke angka positif pada triwulan IV 2020 bahkan triwulan I 2021. ( Baca juga:GPI Bakar Produk Prancis, Polisi: Belum Temukan Unsur Pidana )
"Pemerintah akan semakin berat untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke angka positif pada triwulan IV 2020 bahkan triwulan I 2021," katanya.
(uka)