Selama Orang Kaya Gak Belanja, Jangan Ngarep Harbolnas Dongkrak Konsumsi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Ekonom Core Piter Abdullah menilai hari belanja online nasional (Harbolnas) tak terlalu bisa diharapkan untuk menggenjot konsumsi . Pasalnya, Harbolnas belum tentu menarik minat kalangan menengah atas. ( Baca juga:Resesi Boleh Datang, RI Masih Punya Ruang Kerek Ekonomi )
"Belum bisa dongkrak daya konsumsi karena penurunan konsumsi terutama disebabkan kelompok menengah atas menahan konsumsi. Karena konsumsi barang sekunder dan tersier itu biasanya yang dibelanjakan kelas menengah atas," kata Piter saat dihubungi MNC Portal News,Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Menurutnya, Harbolnas yang mengandalkan diskon hanya berdampak ke kelompok menengah bawah. Jadi, tidak akan bisa mendorong kembali konsumsi barang mewahnya kelompok menengah atas.
Sebagai informasi, Harbolnas adalah singkatan dari Hari Belanja Online Nasional. Pada hari belanja online nasional ini, bisa mendapatkan promo dan diskon besar-besaran dari berbagai website e-commerce dan toko online. ( Baca juga:Putin Dilaporkan Akan Mundur, Muncul Spekulasi Menderita Parkinson )
Konsep Harbolnas memang mirip dengan acara diskon besar-besaran tahunan yang dilakukan di sejumlah negara besar seperti Amerika, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Misalnya di Amerika, perayaan Thanksgiving identik dengan acara Black Friday yang biasa dilakukan pada hari Jumat setelah hari Thanksgiving yang jatuh pada Kamis ketiga di bulan November.
"Belum bisa dongkrak daya konsumsi karena penurunan konsumsi terutama disebabkan kelompok menengah atas menahan konsumsi. Karena konsumsi barang sekunder dan tersier itu biasanya yang dibelanjakan kelas menengah atas," kata Piter saat dihubungi MNC Portal News,Jakarta, Jumat (6/11/2020).
Menurutnya, Harbolnas yang mengandalkan diskon hanya berdampak ke kelompok menengah bawah. Jadi, tidak akan bisa mendorong kembali konsumsi barang mewahnya kelompok menengah atas.
Sebagai informasi, Harbolnas adalah singkatan dari Hari Belanja Online Nasional. Pada hari belanja online nasional ini, bisa mendapatkan promo dan diskon besar-besaran dari berbagai website e-commerce dan toko online. ( Baca juga:Putin Dilaporkan Akan Mundur, Muncul Spekulasi Menderita Parkinson )
Konsep Harbolnas memang mirip dengan acara diskon besar-besaran tahunan yang dilakukan di sejumlah negara besar seperti Amerika, Kanada, Jerman, Inggris, dan Jepang. Misalnya di Amerika, perayaan Thanksgiving identik dengan acara Black Friday yang biasa dilakukan pada hari Jumat setelah hari Thanksgiving yang jatuh pada Kamis ketiga di bulan November.
(uka)