Memanfaatkan Kesempatan dengan Belajar Usaha Baru di Masa Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daun-daun dan bunga-bunga ternyata tidak hanya cantik saat masih segar. Ketika sudah kering pun daun-daun dan bunga-bunga tersebut masih terlihat indah sebagai hiasan lewat tangan-tangan kreatif.
Ulfah Maulida (30) misalnya, yang biasa merangkai bunga untuk acara pernikahan, kini mencari cara agar usahanya terus berjalan. Dia sekarang menyewakan backdrop cantik dengan flower dried untuk para penjual yang ingin memiliki foto produk. (Baca: Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu?)
Biasanya para penjual online yang menggunakan jasanya. Peluang ini dimanfaatkan saat semua pihak beralih berjualan online. Banyak para penjual online baru yang bingung untuk mendapatkan foto produk yang bagus.
"Inspirasi dari lihat-lihat hasil foto, kebetulan sedang suka bunga kering, lalu saya coba buat backdrop dan trennya gaya seperti ini sekarang," ujarnya.
Fried flower sesungguhnya hal baru juga bagi Ulfah. Namun karena sudah lama bergelut dengan bunga dan dia melihat tren bunga kering semakin meningkat, dia pun mencoba mempelajari hal baru ini mulai dengan mencari tanaman-tanaman kering atau yang dapat dikeringkan.
Tidak tanggung-tanggung, ibu tiga anak ini turun langsung ke pinggiran persawahan. Di pinggir jalan juga jika beruntung sering ditemukan rumput unik. Adapun untuk bunga artifisial biasanya ada di toko online.
Untuk membuat backdrop foto produk, UIfah memerlukan rangkaian bunga, vas unik, standing vas, tiang, dan kain-kain. Bila ada yang ingin menggunakan jasa foto produk, biasanya untuk foto makanan dan fashion berupa pakaian.
"Dapat langsung ke tempat saya, kalau jauh produk dikirim. Setiap produk akan mendapat lima kali take foto dengan biaya Rp15.000 per barang," jelasnya. (Baca juga: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Global)
Dried flower ini akan semakin menjadi tren jika ada yang ingin menggelutinya. Menurut Ulfah, sebaiknya mencari tanaman kering sendiri.
"Lakukan proses pengeringan sendiri agar tahu seluk-beluknya. Pahami karakter bunga kering agar bisa digunakan atau dihias sesuai dengan penempatannya. Kalau mau beli dried flower via online shop, pilih yang unik," ungkapnya.
Setiap peluang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bukan hanya mencari celah untuk berbisnis, dalam pekerjaan pun demikian. Stevenly Rio Loginsi, 42, asal Manado, Sulawesi Utara, memanfaatkan program dari pemerintah untuk menemukan pekerjaan barunya. (Baca juga: Perkuat Imunitas dengan Konsumsi Buah)
Steven sebelumnya seorang satpam outsourcing. Akibat pandemi, dia terkena pemutusan hubungan kerja. Sebulan menganggur dan sempat menjadi ojek online, akhirnya dia menemukan jalan keluar dengan mendaftar di program Kartu Prakerja pada gelombang keempat.
"Daftar pelatihan digital marketing sesuatu yang baru untuk saya. Saya pelajari saja karena terpikir akan mulai usaha," kenangnya.
Setelah pelatihan selesai, belum ada usaha yang bisa dijalaninya. Akhirnya dia melamar di perusahaan provider telekomunikasi. Untuk berpromosi, juga membuat desain poster yang akan disebar.
Steven pun sanggup melakukannya karena ada dasar pengajaran dari pelatihan di Kartu Prakerja. "Desain grafis diajarkan hanya dasar, tapi saya lanjut cari pelatihan di Kartu Prakerja untuk desain. Alhasil desain saya semakin bagus sampai atasan saya suka hingga mengangkat saya menjadi supervisor," cerita Steven. (Lihat videonya: Pemda DKI Jakarta berencana Perpanjang PSBB Transisi)
Dua bulan bekerja sudah diangkat menjadi supervisor merupakan prestasi membanggakan di usianya yang tidak muda lagi. Nilai plus yang didapatnya juga hasil dari pelatihan sebelumnya karena dapat melakukan marketing, juga memanfaatkan sarana digital sebagai salah satu cara penjualan.
Pada saat kesulitan menghadang, ketika diberi kesempatan harus berani mencoba hal baru. Belajar sesuatu yang baru bisa jadi jalan keluar dari segala permasalahan. (Ananda Nararya)
Ulfah Maulida (30) misalnya, yang biasa merangkai bunga untuk acara pernikahan, kini mencari cara agar usahanya terus berjalan. Dia sekarang menyewakan backdrop cantik dengan flower dried untuk para penjual yang ingin memiliki foto produk. (Baca: Di Manakah Tempat Sifat Ikhlas Itu?)
Biasanya para penjual online yang menggunakan jasanya. Peluang ini dimanfaatkan saat semua pihak beralih berjualan online. Banyak para penjual online baru yang bingung untuk mendapatkan foto produk yang bagus.
"Inspirasi dari lihat-lihat hasil foto, kebetulan sedang suka bunga kering, lalu saya coba buat backdrop dan trennya gaya seperti ini sekarang," ujarnya.
Fried flower sesungguhnya hal baru juga bagi Ulfah. Namun karena sudah lama bergelut dengan bunga dan dia melihat tren bunga kering semakin meningkat, dia pun mencoba mempelajari hal baru ini mulai dengan mencari tanaman-tanaman kering atau yang dapat dikeringkan.
Tidak tanggung-tanggung, ibu tiga anak ini turun langsung ke pinggiran persawahan. Di pinggir jalan juga jika beruntung sering ditemukan rumput unik. Adapun untuk bunga artifisial biasanya ada di toko online.
Untuk membuat backdrop foto produk, UIfah memerlukan rangkaian bunga, vas unik, standing vas, tiang, dan kain-kain. Bila ada yang ingin menggunakan jasa foto produk, biasanya untuk foto makanan dan fashion berupa pakaian.
"Dapat langsung ke tempat saya, kalau jauh produk dikirim. Setiap produk akan mendapat lima kali take foto dengan biaya Rp15.000 per barang," jelasnya. (Baca juga: Kampus Merdeka Siapkan Mahasiswa untuk Hadapi Tantangan Global)
Dried flower ini akan semakin menjadi tren jika ada yang ingin menggelutinya. Menurut Ulfah, sebaiknya mencari tanaman kering sendiri.
"Lakukan proses pengeringan sendiri agar tahu seluk-beluknya. Pahami karakter bunga kering agar bisa digunakan atau dihias sesuai dengan penempatannya. Kalau mau beli dried flower via online shop, pilih yang unik," ungkapnya.
Setiap peluang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya. Bukan hanya mencari celah untuk berbisnis, dalam pekerjaan pun demikian. Stevenly Rio Loginsi, 42, asal Manado, Sulawesi Utara, memanfaatkan program dari pemerintah untuk menemukan pekerjaan barunya. (Baca juga: Perkuat Imunitas dengan Konsumsi Buah)
Steven sebelumnya seorang satpam outsourcing. Akibat pandemi, dia terkena pemutusan hubungan kerja. Sebulan menganggur dan sempat menjadi ojek online, akhirnya dia menemukan jalan keluar dengan mendaftar di program Kartu Prakerja pada gelombang keempat.
"Daftar pelatihan digital marketing sesuatu yang baru untuk saya. Saya pelajari saja karena terpikir akan mulai usaha," kenangnya.
Setelah pelatihan selesai, belum ada usaha yang bisa dijalaninya. Akhirnya dia melamar di perusahaan provider telekomunikasi. Untuk berpromosi, juga membuat desain poster yang akan disebar.
Steven pun sanggup melakukannya karena ada dasar pengajaran dari pelatihan di Kartu Prakerja. "Desain grafis diajarkan hanya dasar, tapi saya lanjut cari pelatihan di Kartu Prakerja untuk desain. Alhasil desain saya semakin bagus sampai atasan saya suka hingga mengangkat saya menjadi supervisor," cerita Steven. (Lihat videonya: Pemda DKI Jakarta berencana Perpanjang PSBB Transisi)
Dua bulan bekerja sudah diangkat menjadi supervisor merupakan prestasi membanggakan di usianya yang tidak muda lagi. Nilai plus yang didapatnya juga hasil dari pelatihan sebelumnya karena dapat melakukan marketing, juga memanfaatkan sarana digital sebagai salah satu cara penjualan.
Pada saat kesulitan menghadang, ketika diberi kesempatan harus berani mencoba hal baru. Belajar sesuatu yang baru bisa jadi jalan keluar dari segala permasalahan. (Ananda Nararya)
(ysw)