Omzet Turun 50%, UMKM Bakery Ini Pantang Menyerah di Tengah Pandemi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Bank BRI terus mendorong geliat ekonomi agar terus berputar dan berkontribusi pada pembangunan nasional. Berbagai kebijakan yang selaras dengan arahan pemerintah terus dikebut demi bergulirnya aktivitas ekonomi yang saat ini tengah terpukul oleh hantaman pandemi Covid-19.
Salah satunya dengan terus menyalurkan kredit kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar terus tumbuh dan bertahan. Adalah Yovy Trijayanti, pelaku UMKM yang bergerak di bidang bakery dan telah menjadi nasabah BRI sejak tahun 1996, juga ikut menikmati pinjaman modal kerja/Kredit Modal Kerja (KMK) BRI.
“Awalnya saya sempat bingung dengan kondisi yang semakin sulit, namun kemudian BRI memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja. Ini sangat membantu kelangsungan bisnis saya ke depan," ujarnya, Selasa (10/11/2020).
( )
Pinjaman tersebut lantas digunakan untuk kebutuhan toko, pembelian bahan baku pembuatan roti dan cake. "Saya juga pakai pinjamannya untuk pelatihan bagi pekerja saya untuk meningkatkan kemampuan mereka di bisnis ini,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan bahwa selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah, bisnisnya ikut terdampak.
Sepinya pembeli akibat pandemi setidaknya memaksa Yovy menutup tokonya selama 2 bulan, sejak April hingga Juni 2020 lalu. Dia mengalami penurunan pendapat yang cukup signifikan.
"Setiap bulan, sebelum pandemi saya bisa menerima omzet hingga Rp70 juta. Namun saat ini, terjadi penurunan hingga 50%, saya hanya menerima omzet Rp30-40 juta per bulannya," tambah Yovy.
( )
Toko Salira Bakery yang dikelolanya ini merupakan usaha keluarga yang sudah turun menurun menjadi warisan keluarga Yovy. Pengelolaan bisnis bakery ini telah dilakoninya sejak tahun 1990-an. Tak kurang dari 7 orang pegawai bekerja di toko roti yang belokasi di Duren Sawit, Jakarta Timur tersebut.
Salah satunya dengan terus menyalurkan kredit kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) agar terus tumbuh dan bertahan. Adalah Yovy Trijayanti, pelaku UMKM yang bergerak di bidang bakery dan telah menjadi nasabah BRI sejak tahun 1996, juga ikut menikmati pinjaman modal kerja/Kredit Modal Kerja (KMK) BRI.
“Awalnya saya sempat bingung dengan kondisi yang semakin sulit, namun kemudian BRI memberikan bantuan berupa pinjaman modal kerja. Ini sangat membantu kelangsungan bisnis saya ke depan," ujarnya, Selasa (10/11/2020).
( )
Pinjaman tersebut lantas digunakan untuk kebutuhan toko, pembelian bahan baku pembuatan roti dan cake. "Saya juga pakai pinjamannya untuk pelatihan bagi pekerja saya untuk meningkatkan kemampuan mereka di bisnis ini,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan bahwa selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah, bisnisnya ikut terdampak.
Sepinya pembeli akibat pandemi setidaknya memaksa Yovy menutup tokonya selama 2 bulan, sejak April hingga Juni 2020 lalu. Dia mengalami penurunan pendapat yang cukup signifikan.
"Setiap bulan, sebelum pandemi saya bisa menerima omzet hingga Rp70 juta. Namun saat ini, terjadi penurunan hingga 50%, saya hanya menerima omzet Rp30-40 juta per bulannya," tambah Yovy.
( )
Toko Salira Bakery yang dikelolanya ini merupakan usaha keluarga yang sudah turun menurun menjadi warisan keluarga Yovy. Pengelolaan bisnis bakery ini telah dilakoninya sejak tahun 1990-an. Tak kurang dari 7 orang pegawai bekerja di toko roti yang belokasi di Duren Sawit, Jakarta Timur tersebut.