Pulihkan Industri MICE, Kemenparekraf Sudah Kumpulkan 400 Buyer dan Seller
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus menggenjot pertumbuhan ekonomi nasional melalui upaya pemulihan (recovery) di sektor pariwisata.
Salah satu skemanya adalah memfasilitasi pertemuan antara buyer dari sejumlah korporasi dengan sellers penyedia jasa Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dalam negeri.
Koordinator Pengembangan Jejaring dan Kapasitas Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf Titik Lestari mengutarakan, sekitar 400 orang sellers dan buyer telah difasilitasi pemerintah.
Jumlah itu akumulasi dari lima seri dari kegiatan baik berupa Indonesia Corporate Travel and Mice (ICTM) dan pertemuan lainnya. Di mana, Kemenparekraf sejak April-Juli tahun ini memfasilitasi kegiatan tersebut baik secara daring (online) dan fisik (offline).
"April sampai Juli itu sekitar 4000-an buyer dan seller yang kami pertemukan. Ini untuk memasilitasi industri (pariwisata) supaya bisa bertahan. Pertemuan baik secara online dan offline dengan mengedepankan protokol kesehatan," ujar Titik dalam sambutan di acara ICTM 2020, Malang, Kamis (12/11/2020) malam.
( )
Pemerintah mencatat, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor bisnis dalam negeri yang sangat terkontraksi negatif akibat pandemi Covid-19.
Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisata mancanegara (wisman) pada September 2020 mengalami penurunan hingga 88,95 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2019.
Bila ditotalkan, jumlah kunjungan wisman bulan September 2020 adalah sebanyak 153.498 kunjungan. Kondisi yang sama juga terjadi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Agustus 2020, dengan penurunan sebesar 5,94 persen.
Akibatnya, tidak ada aktivitas yang dapat dilakukan buyer ataupun sellers selama beberapa bulan belakang ini. Titik bilang, upaya pemerintah untuk mempertemukan kedua pihak dengan tujuan agar dapat memberikan stimulus bagi konsumen di sektor MICE.
( )
"Sudah sekian lama, beberapa bulan, tidak ada aktivitas. Sementara itu, tiba-tiba wisata harus tutup, itulah salah satu cara bagaimana kejenuhan yang sudah ada itu menjadi aktivitas seller. Dia bisa menyampaikan 'saya masih ada lho', jadi tidak putus komunikasi. Dan untuk menyampaikan kepada konsumennya bahwa masih ada aktivitas," kata dia.
Untuk diketahui, Kegiatan ITCM kali ini digelar di Malang. Ini merupakan ketiga kalinya, di mana sebelumnya telah digelar di Jakarta dan Bali. Selanjutnya ICTM akan kembali digelar di Yogyakarta dan Bogor.
Salah satu skemanya adalah memfasilitasi pertemuan antara buyer dari sejumlah korporasi dengan sellers penyedia jasa Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) dalam negeri.
Koordinator Pengembangan Jejaring dan Kapasitas Wisata Pertemuan, Insentif, Konvensi, dan Pameran Kemenparekraf Titik Lestari mengutarakan, sekitar 400 orang sellers dan buyer telah difasilitasi pemerintah.
Jumlah itu akumulasi dari lima seri dari kegiatan baik berupa Indonesia Corporate Travel and Mice (ICTM) dan pertemuan lainnya. Di mana, Kemenparekraf sejak April-Juli tahun ini memfasilitasi kegiatan tersebut baik secara daring (online) dan fisik (offline).
"April sampai Juli itu sekitar 4000-an buyer dan seller yang kami pertemukan. Ini untuk memasilitasi industri (pariwisata) supaya bisa bertahan. Pertemuan baik secara online dan offline dengan mengedepankan protokol kesehatan," ujar Titik dalam sambutan di acara ICTM 2020, Malang, Kamis (12/11/2020) malam.
( )
Pemerintah mencatat, sektor pariwisata merupakan salah satu sektor bisnis dalam negeri yang sangat terkontraksi negatif akibat pandemi Covid-19.
Data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS), kunjungan wisata mancanegara (wisman) pada September 2020 mengalami penurunan hingga 88,95 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2019.
Bila ditotalkan, jumlah kunjungan wisman bulan September 2020 adalah sebanyak 153.498 kunjungan. Kondisi yang sama juga terjadi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Agustus 2020, dengan penurunan sebesar 5,94 persen.
Akibatnya, tidak ada aktivitas yang dapat dilakukan buyer ataupun sellers selama beberapa bulan belakang ini. Titik bilang, upaya pemerintah untuk mempertemukan kedua pihak dengan tujuan agar dapat memberikan stimulus bagi konsumen di sektor MICE.
( )
"Sudah sekian lama, beberapa bulan, tidak ada aktivitas. Sementara itu, tiba-tiba wisata harus tutup, itulah salah satu cara bagaimana kejenuhan yang sudah ada itu menjadi aktivitas seller. Dia bisa menyampaikan 'saya masih ada lho', jadi tidak putus komunikasi. Dan untuk menyampaikan kepada konsumennya bahwa masih ada aktivitas," kata dia.
Untuk diketahui, Kegiatan ITCM kali ini digelar di Malang. Ini merupakan ketiga kalinya, di mana sebelumnya telah digelar di Jakarta dan Bali. Selanjutnya ICTM akan kembali digelar di Yogyakarta dan Bogor.
(ind)