Dorong Pariwisata Labuan Bajo, Pemerintah Fasilitasi Sertifikasi CHSE hingga Bangun Internet Super Cepat
loading...
A
A
A
(
)
Senada, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, mengatakan mengingat perkembangan digitalisasi saat ini yang begitu pesat, pariwisata di destinasi super prioritas tidak hanya berfokus pada health, safety, and security, tetapi pariwisata digital yang didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.
Dia mengungkapkan, mulai 2020 – 2022, di NTT akan dibangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki akses internet super cepat, berupa fasilitas 4G di seluruh pusat kota dan desa di destinasi pariwisata.
“Hal ini dilakukan, karena salah satu kunci sukses pariwisata yaitu melibatkan desa-desa atau masyarakat lokal untuk bisa maju bersama dalam membangkitkan pariwisata,” kata Johnny.
( )
Johnny juga menjelaskan dari teknologi berupa fiber optic sudah terhubung, mulai dari Labuan Bajo ke Pulau Timor dan Maluku Tenggara, lalu disambung ke Papua, kemudian Ternate, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, kemudian disambung ke Jawa.
Sementara itu, dari Timur ke Barat, mulai dari Labuan Bajo ke Mandalika, Denpasar, Surabaya, dan kembali ke pusat pelayanannya di Jakarta belum terhubung dan saat ini sedang disiapkan oleh operator dan mitra Kominfo.
“Untuk itu dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari pemerintah daerah terkait pembangunan fiber optic ini. Mudah-mudahan semua dapat berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
Senada, Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G. Plate, mengatakan mengingat perkembangan digitalisasi saat ini yang begitu pesat, pariwisata di destinasi super prioritas tidak hanya berfokus pada health, safety, and security, tetapi pariwisata digital yang didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang memadai.
Dia mengungkapkan, mulai 2020 – 2022, di NTT akan dibangun infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang memiliki akses internet super cepat, berupa fasilitas 4G di seluruh pusat kota dan desa di destinasi pariwisata.
“Hal ini dilakukan, karena salah satu kunci sukses pariwisata yaitu melibatkan desa-desa atau masyarakat lokal untuk bisa maju bersama dalam membangkitkan pariwisata,” kata Johnny.
( )
Johnny juga menjelaskan dari teknologi berupa fiber optic sudah terhubung, mulai dari Labuan Bajo ke Pulau Timor dan Maluku Tenggara, lalu disambung ke Papua, kemudian Ternate, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, kemudian disambung ke Jawa.
Sementara itu, dari Timur ke Barat, mulai dari Labuan Bajo ke Mandalika, Denpasar, Surabaya, dan kembali ke pusat pelayanannya di Jakarta belum terhubung dan saat ini sedang disiapkan oleh operator dan mitra Kominfo.
“Untuk itu dibutuhkan dukungan dan kerja sama dari pemerintah daerah terkait pembangunan fiber optic ini. Mudah-mudahan semua dapat berjalan dengan lancar,” pungkasnya.
(ind)