OJK Dorong Masyarakat Manfaatkan Investasi yang Berikan Untung dan Pahala
loading...
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sukuk wakaf bisa menjadi alternatif pilihan investasi yang menarik bagi investor di masa depan. Instrumen sukuk wakaf memadukan aspek bisnis dan spiritual yang bernilai ibadah.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, saat ini pemerintah dan stakeholder terus mendorong industri halal dan Indonesia diproyeksikan menjadi kiblat industri halal.“Pasar modal syariah Indonesia yang pertama di dunia yang memiliki produk investasi lengkap dan terhubung dengan filantropi Islam. Antara lain zakat saham, wakaf saham dan wakaf tunai yang dikaitkan sukuk atau Cash Wakaf Linked Sukuk,” kata Hoesen hari ini (16/11/2020)dalam Sharia Investment Week 2020 di Jakarta.
Menurutnya instrumen sukuk wakaf akan menjadi bagian penting dalam mencapai target tersebut, selain itu juga mengembangkan dan mengoptimalisasikan aset wakaf. "Pengembangan sukuk wakaf ini bisa menjadi alternatif pilihan investasi yang menarik bagi investor karena padukan aspek bisnis dan spiritual yang bernilai ibadah," kata Hoesen. ( Baca juga:Waduh, Ternyata Indosterling Tak Miliki Izin dari BI dan OJK )
Ke depannya pasar modal syariah diharapkan bisa mengambil peranan penting sebagai alternatif penyedia sumber pendanaan industri halal sehingga ke depan akan terwujud konsep halal value chain yang komprehensif mulai hulu hingga ke hilir.
Saat ini baru pemerintah yang menerbitkan sukuk wakaf, namun pada masa mendatang sukuk wakaf dapat diterbitkan oleh nazir atau pengelola aset wakaf yang memenuhi syarat atau korporasi yang bekerja sama dengan nazir.
Per 27 Oktober 2020, total nilai kapitalisasi saham syariah mencapai Rp3.061,6 triliun atau 51,4% dari seluruh kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp5.956,7 triliun. Jumlah outstanding efek syariah di pasar modal meliputi 467 saham syariah, 163 sukuk korporasi, 284 reksa dana syariah, serta 65 sukuk negara. ( Baca juga:Gawat, Apple iPhone 12 Kembali Menuai Masalah, Kali Ini Layarnya Hijau )
Dalam rangka mengapresiasi insan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali menyelenggarakan "Sharia Investment Week (SIW)" pada 16-21 November 2020. Seluruh rangkaian kegiatan SIW 2020 diselenggarakan secara daring atau online dalam satu platform terintegrasi, yaitu melalui situs www.shariainvestmentweek.com.
Opening Ceremony SIW 2020 diawali dengan sambutan pembukaan oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, dan dilanjutkan dengan keynote speech oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen yang juga secara resmi membuka SIW 2020.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen mengatakan, saat ini pemerintah dan stakeholder terus mendorong industri halal dan Indonesia diproyeksikan menjadi kiblat industri halal.“Pasar modal syariah Indonesia yang pertama di dunia yang memiliki produk investasi lengkap dan terhubung dengan filantropi Islam. Antara lain zakat saham, wakaf saham dan wakaf tunai yang dikaitkan sukuk atau Cash Wakaf Linked Sukuk,” kata Hoesen hari ini (16/11/2020)dalam Sharia Investment Week 2020 di Jakarta.
Menurutnya instrumen sukuk wakaf akan menjadi bagian penting dalam mencapai target tersebut, selain itu juga mengembangkan dan mengoptimalisasikan aset wakaf. "Pengembangan sukuk wakaf ini bisa menjadi alternatif pilihan investasi yang menarik bagi investor karena padukan aspek bisnis dan spiritual yang bernilai ibadah," kata Hoesen. ( Baca juga:Waduh, Ternyata Indosterling Tak Miliki Izin dari BI dan OJK )
Ke depannya pasar modal syariah diharapkan bisa mengambil peranan penting sebagai alternatif penyedia sumber pendanaan industri halal sehingga ke depan akan terwujud konsep halal value chain yang komprehensif mulai hulu hingga ke hilir.
Saat ini baru pemerintah yang menerbitkan sukuk wakaf, namun pada masa mendatang sukuk wakaf dapat diterbitkan oleh nazir atau pengelola aset wakaf yang memenuhi syarat atau korporasi yang bekerja sama dengan nazir.
Per 27 Oktober 2020, total nilai kapitalisasi saham syariah mencapai Rp3.061,6 triliun atau 51,4% dari seluruh kapitalisasi pasar modal Indonesia sebesar Rp5.956,7 triliun. Jumlah outstanding efek syariah di pasar modal meliputi 467 saham syariah, 163 sukuk korporasi, 284 reksa dana syariah, serta 65 sukuk negara. ( Baca juga:Gawat, Apple iPhone 12 Kembali Menuai Masalah, Kali Ini Layarnya Hijau )
Dalam rangka mengapresiasi insan pasar modal syariah, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali menyelenggarakan "Sharia Investment Week (SIW)" pada 16-21 November 2020. Seluruh rangkaian kegiatan SIW 2020 diselenggarakan secara daring atau online dalam satu platform terintegrasi, yaitu melalui situs www.shariainvestmentweek.com.
Opening Ceremony SIW 2020 diawali dengan sambutan pembukaan oleh Direktur Utama BEI Inarno Djajadi, dan dilanjutkan dengan keynote speech oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen yang juga secara resmi membuka SIW 2020.
(uka)