Blok Perdagangan Terbesar di Dunia Terbentuk, Apakah Kepanjangan Tangan China?

Selasa, 17 November 2020 - 08:42 WIB
loading...
A A A
(Baca Juga: Booming Zoom, Jepang Pimpin Jalan Keluar dari Resesi Akibat Pandemi Covid-19 )

Li menggambarkan perjanjian itu sebagai "kemenangan multilateralisme dan perdagangan bebas". India juga merupakan bagian dari negosiasi, tetapi memilih keluar tahun lalu atas kekhawatiran bahwa tarif yang lebih rendah dapat berdampak terhadap produsen lokal.

Penandatangan kesepakatan mengatakan, pintu tetap terbuka bagi India untuk bergabung di masa depan. Anggota RCEP membentuk hampir sepertiga dari populasi dunia dan menyumbang 29% dari produk domestik bruto global. Blok perdagangan bebas baru ini akan lebih besar dari Perjanjian AS-Meksiko-Kanada dan Uni Eropa.

Siapa Mendapatkan Manfaat?

Peterson Institute for International Economics memperkirakan, kesepakatan ini dapat meningkatkan pendapatan nasional global sebesar USD186 miliar per tahun pada tahun 2030 dan menambahkan 0,2% ke ekonomi negara-negara anggotanya.

Namun, beberapa analis berpikir kesepakatan itu kemungkinan akan menguntungkan China, Jepang dan Korea Selatan lebih banyak dibandingkan dari negara-negara anggota lainnya.

"Manfaat ekonomi dari kesepakatan ini mungkin hanya marjinal bagi Asia Tenggara, tetapi ada beberapa dinamika perdagangan dan tarif yang menarik untuk ditonton di Asia Timur Laut," kata Nick Marro di Economist Intelligence Unit (EIU).

Tetapi butuh beberapa waktu sebelum negara mana pun melihat manfaatnya, karena enam negara ASEAN dan tiga negara lain harus meratifikasinya sebelum mulai berlaku. Marro berpikir itu bisa menjadi proses yang lambat.

"Ratifikasi kemungkinan akan rumit di parlemen nasional, karena sentimen anti-perdagangan dan anti-China," tambahnya.
(akr)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4045 seconds (0.1#10.140)