Tak Hanya Mengandalkan Bio Farma, BPOM Lakukan Penjajakan dengan Pfizer

Kamis, 19 November 2020 - 16:22 WIB
loading...
Tak Hanya Mengandalkan Bio Farma, BPOM Lakukan Penjajakan dengan Pfizer
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa ada pembicaraan antara pemerintah dengan Pfizer untuk kerja sama dalam produksi vaksin Covid-19 di Indonesia. Langkah itu sebagai upaya untuk mempercepat proses vaksinasi di Tanah Air.

“Jadi sudah ada beberapa. Moderna belum, tapi Pfizer, Astrazeneca, dan Sputnik juga sudah,” kata kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers secara daring, Kamis (19/11/2020). ( Baca juga:Penerbitan Izin Vaksin Covid-19 Harus Referensi WHO, Tidak Bisa Dikarang BPOM )

Dia menyebut bila nanti kerja sama itu disepakati, maka tak hanya mengandalkan PT Bio Farma dalam membuat vaksin tersebut. Sebab, berdasarkan pantauanya sudah banyak pabrikan farmasi di Indonesia yang dinilai sudah mumpuni untuk membuat vaksin.

“Jadi selain Bio Farma, sebetulnya kapasitas industri farmasi di Indonesia untuk vaksin manusia itu cukup ada. Umumnya mereka masih memproduksi vaksin hewan. Tapi sekarang sudah banyak yang dapatkan pendampingan dari BPOM untuk membuat vaksin manusia,” ujarnya.

Menurut dia, pandemi Covid-19 ini harus dijadikan momentum untuk memperbesar industri farmasi di Tanah Air. Pasalnya, tak dapat dipungkiri bahwa ke depannya akan terjadi wabah seperti ini kembali.

“Kita tidak akan pernah tahu ke depan akan ada apa lagi? Itu membuat kita harus mandiri terkait vaksin. Saya kira BPOM siap mendampingi penelitian dan hilirisasi,” katanya.

Seperti diketahui, dunia dikejutkan kembali oleh klaim yang dilontarkan Pfizer soal vaksin Covid-19 bikinannya. Jika sebelumnya vaksin mereka diklaim 90% efektif, sekarang mereka mengklaim 95% efektif. ( Baca juga:Suku Bunga Turun, BI Dinilai Serius Dorong Pemulihan Ekonomi )

Keterangan ini keluar pada 18 November 2020. Klaim 95% efektif itu bahkan telah melewati pemeriksaan keamanan yang ketat.

Menurut laporan HuffPost, data 90% efektif yang sebelumnya diklaim BioNTech dan Pfizer itu didasarkan pada 94 sukarelawan pertama yang mengembangkan Covid-19. Namun, data terbaru mereka yaitu 95% didasarkan pada 170 kasus virus pertama dalam uji klinis.

Vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech itu sendiri sudah diuji pada 43.500 orang di enam negara dan tidak ada laporan masalah soal keamanan yang dikemukakan. Inggris sendiri sudah mendapatkan total 40 juta dosis vaksin Covid-19 ini dengan 10 juta dosis akan tersedia pada akhir tahun 2020 jika disetujui.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2882 seconds (0.1#10.140)