G-20 Bersatu Bangkit dari Pandemi
loading...
A
A
A
Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyampaikan pandangannya secara virtual juga mengutarakan tentang dua hal yang perlu menjadi fokus negara-negara G-20 . Pertama, mengusulkan pendanaan bagi pemulihan kesehatan. Kedua, menekankan pentingnya dukungan dunia dalam pemulihan ekonomi.
“Dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat. Vaksin adalah salah satu amunisinya,” ucapnya.
Di samping itu, Jokowi juga mengungkapkan bahwa restrukturisasi utang bagi negara-negara berpendapatan rendah penting dilakukan. Langkah ini guna mendukung kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang diarahkan untuk membiayai jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak serta mendongkrak konsumsi domestik.
Kerja Sama Vaksin
Terkait ketersediaan vaksin Covid-19, para pemimpin G-20 juga berkomitmen melakukan kerja sama dengan negara lain. Mereka juga tidak ingin dampak pandemi menyebar lebih luas dan mengakibatkan bertambahnya kesenjangan sosial di antara masyarakat. (Baca juga: Ini Deretan Kasus Siber Menonjol yang berhasil Diungkap Bareskrim Polri)
“Kita menghindari semua skenario buruk dua dunia kecepatan di mana yang kaya melindungi diri mereka sendiri dan hidup kembali normal,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Untuk itu, Uni Eropa (UE) menyarankan para pemimpin G-20 untuk menginvestasikan lebih banyak uang pada proyek vaksin, uji, dan terapi yang disebut dengan Access to Covid-19 Tools (ACT) Accelerator dan fasilitas untuk mendistribusikan vaksin.
“Pada KTT G-20, saya menyerukan USD4,5 miliar untuk diinvestasikan pada ACT Accelerator pada akhir 2020 untuk pengiriman vaksin dan terapi korona di mana pun,” kata pemimpin UE Ursula von der Leyen. Dia menegaskan, dunia perlu menunjukkan solidaritas global.
Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan vaksin Sputnik V kepada negara lain. Dia juga menegaskan Rusia menyiapkan vaksin kedua dan ketiga. “Penciptaan portofolio vaksin menjadi tujuan bersama kita,” tegas Putin. (Baca juga: Punya Cita Rasa Tinggi, Kopi Indonesia Layak Dijual Mahal)
Hal senada dilakukan oleh China. Presiden Xi Jinping menawarkan kerja sama mengenai vaksin. China memiliki lima kandidat vaksin yang menjalani fase akhir pengujian.
“Dunia tidak akan sehat kecuali semua negara sudah sehat. Vaksin adalah salah satu amunisinya,” ucapnya.
Di samping itu, Jokowi juga mengungkapkan bahwa restrukturisasi utang bagi negara-negara berpendapatan rendah penting dilakukan. Langkah ini guna mendukung kebijakan fiskal, moneter, dan sektor keuangan yang diarahkan untuk membiayai jaring pengaman sosial bagi masyarakat terdampak serta mendongkrak konsumsi domestik.
Kerja Sama Vaksin
Terkait ketersediaan vaksin Covid-19, para pemimpin G-20 juga berkomitmen melakukan kerja sama dengan negara lain. Mereka juga tidak ingin dampak pandemi menyebar lebih luas dan mengakibatkan bertambahnya kesenjangan sosial di antara masyarakat. (Baca juga: Ini Deretan Kasus Siber Menonjol yang berhasil Diungkap Bareskrim Polri)
“Kita menghindari semua skenario buruk dua dunia kecepatan di mana yang kaya melindungi diri mereka sendiri dan hidup kembali normal,” kata Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Untuk itu, Uni Eropa (UE) menyarankan para pemimpin G-20 untuk menginvestasikan lebih banyak uang pada proyek vaksin, uji, dan terapi yang disebut dengan Access to Covid-19 Tools (ACT) Accelerator dan fasilitas untuk mendistribusikan vaksin.
“Pada KTT G-20, saya menyerukan USD4,5 miliar untuk diinvestasikan pada ACT Accelerator pada akhir 2020 untuk pengiriman vaksin dan terapi korona di mana pun,” kata pemimpin UE Ursula von der Leyen. Dia menegaskan, dunia perlu menunjukkan solidaritas global.
Adapun Presiden Rusia Vladimir Putin menawarkan vaksin Sputnik V kepada negara lain. Dia juga menegaskan Rusia menyiapkan vaksin kedua dan ketiga. “Penciptaan portofolio vaksin menjadi tujuan bersama kita,” tegas Putin. (Baca juga: Punya Cita Rasa Tinggi, Kopi Indonesia Layak Dijual Mahal)
Hal senada dilakukan oleh China. Presiden Xi Jinping menawarkan kerja sama mengenai vaksin. China memiliki lima kandidat vaksin yang menjalani fase akhir pengujian.