Sampah Plastik Diburu Pemulung, Memiliki Nilai Jual Tinggi

Kamis, 26 November 2020 - 09:49 WIB
loading...
A A A
Prispolly menilai, pembuat berita di Twitter baru - baru ini sebenarnya paham tentang daur ulang plastik, dengan memahami gimmick dan greenwashing, namun sayangnya dia tidak paham apa itu ramah lingkungan, dan lebih tertarik untuk melakukan penggiringan opini dengan menyamaratakan plastik bahan PET dengan kode daur ulang No. 1 dan semua jenis plastik, termasuk kantong plastik dan plastik dengan kode daur ulang No. 7 yang tidak ramah lingkungan dan sulit didaur ulang.

Praktik kampanye seperti ini sangat tidak etis dan seyogyanya dihindari, terlebih lagi jika digaungkan oleh pihak-pihak yang justru diindikasikan sebagai salah satu penghasil sampah plastik terbesar dan penghasil milyaran sampah plastik air minum dalam kemasan gelas. Jangan kemudian pihak yang mendorong solusi penyelesaian melalui ekonomi sirkular untuk produk mereka yang menggunakan bahan yang sama, kemudian berbalik arah dan tidak konsisten.

"Kita harus ingat bahwa semakin besar kemasan seperti galon, nilainya akan semakin tinggi dan semakin tidak membebani lingkungan." tambahnya.
Pada kenyataannya, imbuh Prispolly, tentu saja penggiringan opini ini adalah tidak benar dan menyesatkan konsumen, karena sebenarnya galon atau kemasan plastik sekali pakai bahan PET dengan kode daur ulang nomor 1 dapat dengan mudah segera didaur ulang dan menjadi bahan-bahan bermanfaat bagi masyarakat, sehingga proses Circular Economy yang digaungkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dapat tercipta pada proses daur ulang.

Seperti yang disampaikan oleh Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong dalam webinar "Memperkuat Waste Management untuk Mendukung Circular Economy", bahwa, "Persoalan persampahan dapat diselesaikan dengan menjadikan sampah sebagai sumber daya, sehingga pertumbuhan ekonomi dapat tumbuh dengan baik". Artinya, sampah bisa dimanfaatkan kembali menjadi uang dan energi.
(srf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1557 seconds (0.1#10.140)