Luncurkan Aplikasi Digital, Monex Investindo Bidik Investor Milenial

Jum'at, 27 November 2020 - 20:00 WIB
loading...
Luncurkan Aplikasi Digital,...
Chief Digital Officer Monex, Amrit Gurbani saat menghadiri webinar di Jakarta, Jumat (27/11/2020). Foto:SINDOnews/Heru Febrianto
A A A
JAKARTA - Situasi ekonomi terkini mendorong banyak orang untuk mencari instrumen keuangan yang menawarkan peluang keuntungan menarik. Perdangangan valuta asing (trading foreign exchange/forex) dan emas pun semakin banyak dilirik untuk menjadi salah satu alternatif pilihan di situasi sekarang ini.

Di tengah persaingan global, PT Monex Investindo Futures (MIFX) hadir dengan beragam fitur dan fasilitas menarik bagi para nasabahnya. Untuk membidik investor milenial , MIFX mengembangkan platform digital agar mendukung edukasi dan literasi investor.

Chief Digital Officer Monex, Amrit Gurbani mengatakan saat ini nilai rata-rata nilai transaksi harian di pasar foreign exchange mencapai USD6 triliun, sedangkan jumlah investor Indonesia di bursa berjangka hanya sebanyak 750 ribu akun investor. Sehingga, Monex memandang kondisi ini sebagai peluang bagi perseroan untuk lebih fokus meningkatkan jumlah nasabah ritel milenial.(Baca Juga : Harga Emas Antam Kembali Meleleh ke level Rp953.000 per Gram )

“Volume transaksi (secara nilai) di pasar forex mencapai USD6 triliun, sedangkan hanya 750 ribu orang Indonesia yang memanfaatkan transaksi forex,” kata Amrit dalam webinar di Jakarta, Jumat (27/11/2020).

Dia mengungkapkan, potensi bisnis yang besar untuk menggarap pasar berjangka tersebut telah mendorong Monex dalam melakukan percepatan transformasi bisnis, terlebih lagi di masa pandemi Covid-19 yang telah memaksa sebagian besar perusahaan untuk mengaplikasikan teknologi informasi digital.

Amrit mengungkapkan, selama kurun lima tahun terakhir tren pertambahan jumlah investor ritel di kalangan milenial mengalami pertumbuhan pesat. Saat ini, ujar Amrit, nasabah ritel milenial di Monex mencapai 65% jika dilihat dari kontribusi terhadap volume transaksi. “Kalau dilihat dari jumlahnya, tentu persentasenya lebih besar lagi,” imbuhnya.

Dia mengatakan, pada 2018 dan 2019 pertumbuhan volume transaksi di Monex sekitar 15-20%. Bahkan pada tahun ini yang dibayangi kondisi pandemi Covid-19, Monex masih mampu mencatatkan pertumbuhan positif.

“Pasar di bursa berjangka komoditi ini sangat besar, sehingga kami tetap optimistis di tengah pandemi. Rata-rata volume transaksi kami mencapai 120 ribu lot per bulan. Berarti, nilai transaksinya mencapai USD1,2 miliar per bulan,” ungkap Amrit.

Dia menambahkan, saat ini aktivitas transaksi yang paling menarik di bursa berjangka ada pada instrumen emas dan minyak. “Sekarang yang paling hot adalah emas yang harganya sempat USD2.000 per troy ons (awal Agustus 2020) dan sekarang trun lagi. Trader senang dengan fluktuasi yang tinggi,” ucapnya.

Selain itu, kata Amrit, aktivitas transaksi yang ramai juga terjadi pada instrumen minyak, karena harga minyak mentah dunia yang sempat mencatatkan minus justru mengundang minat nasabah untuk buy. “Tetapi, harga minyak justru turun lagi, sehingga semakin menari bagi nasabah, terutama trader,” ujar Amrit.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1845 seconds (0.1#10.140)