Duh, Perubahan Iklim Bikin Petani Sulit Prediksi Musim Panen

Sabtu, 28 November 2020 - 16:43 WIB
loading...
A A A
Myrna mengatakan kerja restorasi gambut perlu juga memasukkan unsur aspek moral keagamaan. Alasannya, kerja pemulihan tidak bisa berjalan tanpa ada niat ibadah kepada Tuhan.

“Kerusakan lingkungan yang dihadapi ini karena ulah manusia, untuk itu kebijakan restorasi yang dimulai sejak 2016 menjadi bentuk pertobatan kita bersama atas kerusakan yang terjadi di masa lalu,” kata dia.

(Baca Juga : Di Tengah Wabah Covid-19, Petani Milenial Kembangkan Usaha Agro Bisnis )

Saat ini, kata Myrna, BRG melalui dialog dengan para petani juga mengenalkan cara pemanfaatan lahan gambut tanpa bakar dan tanpa bahan kimia.

“Hal tersebut memberi sesuatu yang baik bagi para petani, membuktikan bahwa pertanian masih bisa dilanjutkan tanpa harus takut melanggar hukum,” ujar dia.

Sekretaris Eksekutif Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan PGI, Pdt. Jimmy Sormin dalam paparannya menyebut kegiatan ini diharapkan tidak hanya menjadi peningkatan literasi jemaat gereja. Namun, kegiatan ini juga bisa menjadi bekal keterampilan.

“Tidak hanya bersifat awareness tapi juga dilengkapi advokasi terhadap krisis lingkungan hidup,” ucap Jimmy.

Dengan pelatihan ini, Jimmy berharap muncul agen perubahan di lingkungan gereja dan gambut di wilayah nusantara,” ujar dia.

Pelatihan Gereja Sahabat Alam ini digelar secara berseri selama tujuh kali pertemuan sejak 25 November hingga 3 Desember 2020 secara daring.

“Dua materi terakhir penting karena mengenai bagaimana memanfaatkan gambut secara ekonomis dan berkelanjutan dalam rangka restorasi gambut,” tutupnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3983 seconds (0.1#10.140)