Ketidakpastian Global Tetap Tinggi, Tahun Depan Rupiah Relatif Melemah

Senin, 07 Desember 2020 - 11:44 WIB
loading...
Ketidakpastian Global...
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2020 dinilai masih akan volatile. Direktur Eksekutif INDEF Tauhid Ahmad mengatakan, nilai tukar rupiah mengalami depresiasi sejak pandemi Covid-19 namun dalam kurun waktu November 2020 semakin menguat. Penguatan itu didukung oleh masuknya dana investasi.

"Penguatan rupiah karena investor luar masuk di November, meski belum sepenuhnya pulih dibandingkan pada bulan Maret-April 2020," ujarnya saat webinar di Jakarta, Senin (7/12/2020). ( Baca juga:Lagi-lagi! Covid Ngamuk, Rupiah Bisa Ambruk )

Pada tahun 2021, lanjut dia, nilai tukar masih relatif melemah dengan situasi ketidakpastian global tetap tinggi. Tingkat credit default swap (CDS) masih bergerak tinggi dan cenderung volatile.

Adapun efek Joe Biden yang menjadi Presiden AS, menurut Tauhid, akan membawa nilai tukar dolar akan semakin menguat. Di tingkat global, pasar sangat volatile di seluruh dunia dengan capital outflow terburuk dibandingkan beberapa peristiwa global sebelumnya.

"Capital outflow belum normal, bahkan hingga November masih besar sekali," ucap dia.

Lebih lanjut Tauhid mengungkapkan, pasar keuangan juga begejolak di awal pandemi dengan tingkat kerentanan yang mulai menurun. Imbal hasil obligasi Indonesia bisa diredam, bahkan lebih baik karena melimpahnya likuiditas di perbankan yang lari ke SBN. ( Baca juga:Update, 2.095 WNI di Luar Negeri Positif Covid-19 )

Sementara, perdagangan global menurun hingga 20-30% namun mulai membaik dengan asumsi Covid bisa dikendalikan hingga 1-2 tahun mendatang. "Pasar investasi foreign direct investment (FDI) juga mengalami penurunan dan mulai kembali membaik pada tahun 2021 mendatang," katanya.
(uka)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Cadangan Devisa Maret...
Cadangan Devisa Maret 2025 Meningkat Jadi USD157,1 Miliar, Ini 2 Sumber Utamanya
Ratusan Triliun Kabur...
Ratusan Triliun Kabur ke Luar Negeri, Nasionalisme Taipan Indonesia Dipertanyakan
Trump Melunak Soal Tarif,...
Trump Melunak Soal Tarif, Kurs Rupiah Balik Menguat usai Hampir Ambruk ke Rp17 Ribu
Nilai Tukar Rupiah Menuju...
Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp17.000, Intip Dampak dan Mitigasinya
Dihantui Tarif AS, Rupiah...
Dihantui Tarif AS, Rupiah Terancam Tembus Rp17.000 - IHSG Rontok
Efek Tarif Trump, Rupiah...
Efek Tarif Trump, Rupiah Hari Ini Melemah ke Rp16.772 per USD
Rupiah Ambruk hingga...
Rupiah Ambruk hingga Sentuh Rp16.622, BI Sebut Beda Cerita dengan Krismon 1998
Kurs Rupiah Ambruk ke...
Kurs Rupiah Ambruk ke Rp16.622/USD, Respons Airlangga Biasa Aja
Rupiah Hari Ini Ditutup...
Rupiah Hari Ini Ditutup Makin Parah Jadi Rp16.611/USD
Rekomendasi
Perang Gaza dan Ukraina...
Perang Gaza dan Ukraina Bukti PBB Gagal Jalankan Fungsinya, Masihkah Berharap pada PBB?
Daftar 23 Pemain Timnas...
Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Korea Utara di Perempat Final Piala Asia U-17 2025
Jadi Korban Keganasan...
Jadi Korban Keganasan S-400 Rusia, Pilot Jet Tempur F-16 Ukraina Pavlo Ivanov Dapat Gelar Pahlawan
Berita Terkini
PLN EPI Terapkan Digitalisasi...
PLN EPI Terapkan Digitalisasi Biomassa Perkuat Rantai Pasok
11 menit yang lalu
Manfaatkan Momentum...
Manfaatkan Momentum Panen Raya, Serapan Beras Petani Tembus 1 Juta Ton
20 menit yang lalu
Tinggal Kenangan, Ini...
Tinggal Kenangan, Ini Alasan Tupperware Tutup di Indonesia Setelah 33 Tahun Beroperasi
47 menit yang lalu
Perang Dagang AS-China,...
Perang Dagang AS-China, Bos PTBA Cemas Bakal Ganggu Ekspor Batu Bara
1 jam yang lalu
Tupperware Resmi Tutup,...
Tupperware Resmi Tutup, Akhir Cerita 33 Tahun Menemani Keluarga Indonesia
2 jam yang lalu
Indonesia Bisa Salip...
Indonesia Bisa Salip AS Soal Kapasitas Pembangkit Listrik Panas Bumi
2 jam yang lalu
Infografis
Rupiah Jeblok ke Level...
Rupiah Jeblok ke Level Terendah Sejak Krisis 1998
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved