Punya Potensi Besar, Bisnis Sawit 'Nggak Ada Matinya'

Rabu, 09 Desember 2020 - 16:32 WIB
loading...
Punya Potensi Besar, Bisnis Sawit Nggak Ada Matinya
Pekerja memanen kelapa sawit di kawasan Kemang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (30/8/2020). FOTO/Yorri Farli
A A A
JAKARTA - Ketua Umum Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (Apolin) Rapolo Hutabarat menyebut bahwa Indonesia memiliki potensi sawit yang sangat besar. Dengan begitu, bisnis sawit ke depan akan terus berkibar.

Berdasarkan laporan Apolin pada 2019 luas produksi kelapa sawit di Indonesia mecapai 16,38 juta hektare (ha). Dengan rincian, produksi Crude Palm Oil (CPO) atau minyak nabati dari kelapa sawit Indonesia mencapai 42,86 juta ton dan produksi Crude Palm Kernel Oil (CPKO) atau minyak inti sawit mentah mencapai 4,29 juta ton.

"Jadi di 2019 lalu sudah mendekati hampir 50 juta ton (produksi CPO dan CPKO). Tahun ini kita perkirakan lebih dari 50 juta ton," ujar Rapolo dalam Webinar bertajuk Prospek Bisnis Vitamin A & E Berbasis Minyak Kelapa Sawit, Rabu (9/12/2020).



Dia menambahkan, nilai ekspor minyak sawit memang mengalami penurunan, dimana pada tahun 2017 nilai ekspor minyak sawit mencapai 23,20 miliar dolar AS dengan porsi 14,83 persen terhadap APBN. Lalu, pada tahun 2018 nilai ekspor minyak sawit mengalami penurunan menjadi 22,08 miliar dolar AS yang terjadi karena penurunan harga komoditas global, sehingga porsi terhadap APBN hanya mencapai 13,32 persen.

Pada 2019 juga terjadi pelemahan nilai komoditas global yang menyebabkan nilai ekspor minyak sawit Indonesia hanya mencapai 19,24 miliar dolar AS dengan porsi terhadap APBN 11,73 persen. "Nah, ini menjadi tantangan bagi kita semua supaya penurunan ini tidak terjadi terus menerus. Kita perkirakan di 2020 ini terjadi sedikit peningkatan nilai ekspor, kami perkirakan mencapai 20 miliar dolar AS lebih," kata dia.



Meskipun nilai ekspor minyak sawit mengalami penurunan, Rapolo mengatakan, volume ekspor oleochemical terus mengalami peningkatan, bahkan, pada tahun 2020 diperkirakan akan mencapai 3,73 juta ton. Hal ini disebabkan berdasarkan data hingga Oktober 2020, volume ekspor oleochemical sudah mencapai 3,2 juta ton. "Untuk pertama kalinya, volume ekspor oleochemical bisa mencapai 4 juta ton dengan nilai ekspor oleochemical kita perkirakan bisa lebih dari 2,6 miliar dolar AS," ucapnya.
(nng)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1735 seconds (0.1#10.140)