Kurs Rupiah Bakal Melemah Saat Pengetatan Aktivitas Berlaku Kembali
loading...
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) diprediksi melemah pada perdagangan hari ini. Sentimen datang menyusul pengetatan aktivitas yang diberlakukan jelang libur Natal dan Tahun Baru 2020 , seiring meningkatnya kasus Covid-19.
(Baca Juga: Naik Kereta Api Jarak Jauh Wajib Rapid Tes Anti Gen Sejak H-2 )
Guna mencegah penularan virus Corona saat libur Natal dan Tahun Baru 2020, Pemerintah seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, akan berlakukan kebijakan pengetatan terukur.
(Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Mata Uang Garuda Lemes )
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah bisa melemah terhadap dollar AS karena mendapatkan sentimen negatif dari kebijakan pengetatan aktivitas ekonomi. Pasalnya kekhawatiran peningkatan kasus covid-19 di Tanah Air yang memang sekarang terus meninggi.
"Pengetatan aktivitas berpotensi melambatkan pemulihan ekonomi. Sementara persetujuan vaksin masih awal tahun depan," kata Ariston di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
(Baca Juga: Luhut Pastikan Tidak Ada PSBB di DKI Jakarta, Ini Gantinya )
Tapi di sisi lain, isu vaksin dan stimulus AS bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko dan rupiah. "Potensi pergerakan rupiah di kisaran Rp14.080 hingga Rp14.150 per USD," tandasnya.
(Baca Juga: Naik Kereta Api Jarak Jauh Wajib Rapid Tes Anti Gen Sejak H-2 )
Guna mencegah penularan virus Corona saat libur Natal dan Tahun Baru 2020, Pemerintah seperti disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, akan berlakukan kebijakan pengetatan terukur.
(Baca Juga: Kasus Covid-19 Kembali Melonjak, Mata Uang Garuda Lemes )
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, rupiah bisa melemah terhadap dollar AS karena mendapatkan sentimen negatif dari kebijakan pengetatan aktivitas ekonomi. Pasalnya kekhawatiran peningkatan kasus covid-19 di Tanah Air yang memang sekarang terus meninggi.
"Pengetatan aktivitas berpotensi melambatkan pemulihan ekonomi. Sementara persetujuan vaksin masih awal tahun depan," kata Ariston di Jakarta, Rabu (16/12/2020).
(Baca Juga: Luhut Pastikan Tidak Ada PSBB di DKI Jakarta, Ini Gantinya )
Tapi di sisi lain, isu vaksin dan stimulus AS bisa memberikan sentimen positif untuk aset berisiko dan rupiah. "Potensi pergerakan rupiah di kisaran Rp14.080 hingga Rp14.150 per USD," tandasnya.
(akr)