Bikin Kapok Maling Ikan, KKP Gandeng Polri dan Manfaatkan Jaringan Interpol
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menggaungkan perang melawan illegal fishing . Sebagai bentuk penguatan, KKP menandatangani perjanjian kerja sama (PKS) dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri terkait pemanfaatan jaringan Interpol I-24/7.
"Ini dapat semakin memperkuat sinergi antara Ditjen PSDKP dengan Kepolisian Republik Indonesia khususnya Divhubinter," ujar Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Tb Haeru Rahayu, di Jakarta.
(Baca Juga: Cegah Kapal Asing Pencuri Ikan, KKP Dipersenjatai 200 Senapan Buatan Pindad )
Dia memastikan, bahwa sinergi antara KKP dan Polri telah berjalan sangat baik. Terlebih kedua lembaga juga memiliki Nota Kesepahaman yang telah ditandangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
"Selain itu, aparat kedua instansi juga telah saling bahu membahu dalam penanganan illegal fishing di lapangan," ungkap dia.
Jaringan Interpol I-24/7 ini merupakan jaringan komunikasi global Interpol yang disebut sebagai Interpol Global Police Communication System (IGCS) yang bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, yang digunakan sebagai sarana pertukaran informasi antara negara anggota Interpol.
Dengan jaringan ini, Ditjen PSDKP-KKP akan memperoleh berbagai update terkini salah satunya terkait environmental crime termasuk berbagai modus operandi illegal fishing dan kapal-kapal ikan yang menjadi buruan internasional. Terkait dengan pemanfaatan Jaringan Interpol I-24/7 ini, dia berharap akan semakin memperkuat upaya pemberantasan illegal fishing yang saat ini menjadi prioritas KKP.
"Terima kasih dan apresiasi telah memberikan kami akses pemanfaatan jaringan ini, kami akan pergunakan sebaik-baiknya dalam menunjang pemberantasan illegal fishing," jelasnya.
(Baca Juga: Luhut ke Jepang, Mentan Syahrul Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim )
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Republik Indonesia, Irjen Pol Johni Asadoma menyampaikan apresiasinya atas inisiasi dari Ditjen PSDKP-KKP untuk pemanfaatan jaringan ini. Pihaknya ingin kasus-kasus yang bersifat trans-national memang menjadi salah satu fokus kerja sama yang dilakukan oleh Interpol. Lebih lanjut Johni juga menyampaikan akan terus memberikan dukungan terhadap langkah-langkah pemberantasan illegal fishing yang dilakukan KKP.
"Kasus-kasus seperti illegal fishing ini menjadi salah satu perhatian dari Interpol," tandas dia.
Selain melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang pemanfaatan Jaringan Interpol I-24/7, Ditjen PSDKP-KKP dan Divhubinter Polri juga melakukan penandatanganan Interpol Agreement terkait dengan pemanfaatan jaringan tersebut.
"Ini dapat semakin memperkuat sinergi antara Ditjen PSDKP dengan Kepolisian Republik Indonesia khususnya Divhubinter," ujar Dirjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Tb Haeru Rahayu, di Jakarta.
(Baca Juga: Cegah Kapal Asing Pencuri Ikan, KKP Dipersenjatai 200 Senapan Buatan Pindad )
Dia memastikan, bahwa sinergi antara KKP dan Polri telah berjalan sangat baik. Terlebih kedua lembaga juga memiliki Nota Kesepahaman yang telah ditandangani oleh Menteri Kelautan dan Perikanan dan Kepala Kepolisian Republik Indonesia.
"Selain itu, aparat kedua instansi juga telah saling bahu membahu dalam penanganan illegal fishing di lapangan," ungkap dia.
Jaringan Interpol I-24/7 ini merupakan jaringan komunikasi global Interpol yang disebut sebagai Interpol Global Police Communication System (IGCS) yang bekerja selama 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu, yang digunakan sebagai sarana pertukaran informasi antara negara anggota Interpol.
Dengan jaringan ini, Ditjen PSDKP-KKP akan memperoleh berbagai update terkini salah satunya terkait environmental crime termasuk berbagai modus operandi illegal fishing dan kapal-kapal ikan yang menjadi buruan internasional. Terkait dengan pemanfaatan Jaringan Interpol I-24/7 ini, dia berharap akan semakin memperkuat upaya pemberantasan illegal fishing yang saat ini menjadi prioritas KKP.
"Terima kasih dan apresiasi telah memberikan kami akses pemanfaatan jaringan ini, kami akan pergunakan sebaik-baiknya dalam menunjang pemberantasan illegal fishing," jelasnya.
(Baca Juga: Luhut ke Jepang, Mentan Syahrul Jadi Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim )
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Divisi Hubungan Internasional Kepolisian Republik Indonesia, Irjen Pol Johni Asadoma menyampaikan apresiasinya atas inisiasi dari Ditjen PSDKP-KKP untuk pemanfaatan jaringan ini. Pihaknya ingin kasus-kasus yang bersifat trans-national memang menjadi salah satu fokus kerja sama yang dilakukan oleh Interpol. Lebih lanjut Johni juga menyampaikan akan terus memberikan dukungan terhadap langkah-langkah pemberantasan illegal fishing yang dilakukan KKP.
"Kasus-kasus seperti illegal fishing ini menjadi salah satu perhatian dari Interpol," tandas dia.
Selain melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama tentang pemanfaatan Jaringan Interpol I-24/7, Ditjen PSDKP-KKP dan Divhubinter Polri juga melakukan penandatanganan Interpol Agreement terkait dengan pemanfaatan jaringan tersebut.
(akr)