Super Canggih, Kecerdasan Buatan Jadi Kunci Bagi e-Commerce

Senin, 21 Desember 2020 - 13:12 WIB
loading...
Super Canggih, Kecerdasan Buatan Jadi Kunci Bagi e-Commerce
Dalam proses transformasi digital, penggunaan teknologi yang tepat dan berfokus pada pelanggan seperti teknologi cloud dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan menjadi kunci. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Di Indonesia, sektor e-commerce merupakan salah satu industri penopang ekonomi digital . Total nilai digital ekonomi di Indonesia diperkirakan sebesar USD40 Miliar, di mana lebih dari separuhnya (USD21 Miliar) berasal dari transaksi di platform e-commerce.

(Baca Juga: Alasan Mengapa Ini Saatnya Mulai Berjualan di Ecommerce )

Bahkan, menurut catatan Kementerian Koordinator (Kemenko) Perekonomian Republik Indonesia, nilai transaksi e-commerce terus menanjak, mulai dari peningkatan 152% pada tahun 2018 serta 88% pada tahun 2019. Pada semester I-2020 terjadi kenaikan transaksi e-commerce sebanyak dua kali lipat dibandingkan periode sebelumnya.

"Preferensi konsumen selama masa pandemi menunjukkan peningkatan permintaan terhadap pengalaman belanja online yang bersifat personal serta pengiriman barang langsung ke rumah," kata Regional Business Leader, Retail & Consumer Goods Microsoft Asia, Raj Raguneethan di Jakarta, Senin (21/12/2020).

Dalam proses transformasi digital, penggunaan teknologi yang tepat dan berfokus pada pelanggan seperti teknologi cloud dan artificial intelligence atau kecerdasan buatan menjadi kunci untuk membantu para pelaku ritel memahami perilaku dan preferensi konsumen. Hal tersebut bertujuan agar bisnis dapat bertahan bahkan meraih sukses di masa pandemi dan ini yang disebut Intelligent Retail.

(Baca Juga: Banyak Jual Barang Impor, HT Usulkan Ecommerce Khusus Produk Lokal )

Dia menjelaskan, ritel cerdas atau intelligent retail merupakan sebuah konsep baru penerapan teknologi di industri ritel yang berfokus pada preferensi konsumen berdasarkan data.

"Ini sejalan dengan hasil studi Microsoft tentang Budaya Inovasi (Culture of Innovation) yang di rilis pada awal Desember 2020, di mana studi tersebut menemukan bahwa sebesar 74% organisasi di Indonesia telah mempercepat digitalisasi untuk beradaptasi dengan situasi normal yang baru. Mulai dari meluncurkan produk digital, memperkenalkan pembayaran online, hingga merangkul e-commerce dan melakukan otomatisasi," sebut dia.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.4519 seconds (0.1#10.140)