Di Seluruh Indonesia Hanya 46 Pasar Rakyat yang 'Menyandang Predikat' Tak Kumuh, Becek, dan Bau

Senin, 21 Desember 2020 - 16:38 WIB
loading...
Di Seluruh Indonesia Hanya 46 Pasar Rakyat yang Menyandang Predikat Tak Kumuh, Becek, dan Bau
Foto/Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan bahwa pandemi Covid-19 berdampak pada sektor perdagangan karena menurunnya daya beli masyarakat. Alhasil, para pedagang, terutama pedagang pasar rakyat sangat merasakan dampak Covid tersebut.

Demi keberlangsungan nasib para pedagaang, sekaligus menjaga distribusi dan ketersediaan barang, pasar rakyat tetap dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Penerapan protokol di saat pandemi malah menjadi kesempatan yang tepat untuk meningkatkan kualitas pasar rakyat.( Baca juga:Wisata ke Puncak, Pengunjung Wajib Tunjukkan Hasil Rapid Test Antigen )

"Kondisi ini menjadi momentum penerapan SNI pasar rakyat yang menekankan faktor kebersihan, kesehatan, keamanan, dan kenyamanan," ujar Agus dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin(21/12/2020).

Dia menyampaikan, tahun ini ada tiga pasar rakyat yang berhasil memenuhi persyaratan untuk mengantongi sertifikat SNI pasar rakyat, yaitu Pasar Cipanas di Kabupaten Cianjur, Pasar Atas Baru di Kota Cimahi, dan Pasar Karangjati di Kabupaten Semarang. Dengan demikian, jumlah pasar yang telah memperoleh sertifikat SNI pasar rakyat hingga tahun 2020 adalah 46 pasar dari 11 provinsi.

"Jumlah tersebut masih sangat sedikit dibandingkan total 5.264 pasar yang dibangun dan direvitalisasi Kementerian Perdagangan di periode tahun 2015-2019. Sementara jumlah pasar rakyat keseluruhan sebanyak 15.657 pasar," terang Agus.

Jumlah yang banyak itu kemudian menjadi tantangan ke depan, yaitu mendorong penerapan SNI pasar rakyat secara merata di seluruh Indonesia. Pemberian sertifikat SNI merupakan bukti bahwa pasar telah menerapkan SNI pasar rakyat secara konsisten. Ciri-ciri pasar ber-SNI di antaranya adalah tak lagi becek, kumuh, dan bau.

Untuk itu, Agus mengatakan, komitmen pemerintah daerah sangat diperlukan untuk menjaga konsistensi mutu pasar secara berkelanjutan untuk menjadi contoh bagi pasar dan daerah lain dalam menerapkan SNI. ( Baca juga:Server Kemenkes Down Bikin Penumpang di Bandara Soetta Kacau )

"Saya mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mewujudkan pasar rakyat yang berdaya saing dan memiliki pengelolaan profesional, sehingga bisa mendorong peningkatan ekonomi nasional yang berlandaskan ekonomi kerakyatan menuju Indonesia maju," pungkasnya.
(uka)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3277 seconds (0.1#10.140)