Meski Pandemi Pengiriman Barang Menggunakan JNE Tetap Cepat Sampai ke Dusun
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dede Siti Zainab (40), sudah hampir dua tahun ini menetap di Jakarta, mengikuti anak laki-laki satu-satunya, Rian Firdaus yang berdinas di Lembaga Pemasyrakatan (Lapas) Salemba. Sebelumnya dia dan suami beserta anaknya tinggal di Dusun Sukaharja, Desa Karyamukti, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, tak jauh dari kediaman orang tuanya. Sejak adanya Pandemi Covid-19 , Dede tak bisa sering ke Banjar untuk menengok orang tuanya.
“Rasanya sedih jauh dari orang tua,” katanya kepada SINDOnews, kemarin. Sebagai pelipur lara, selain rutin berkomunikasi Dede pun kerap mengirimkan barang-barang untuk orang tuanya, entah baju, makanan, atau lainnya, termasuk obat-obatan, Untuk pengiriman paket, dia selalu menggunakan jasa pengiriman Jalur Nugraha Ekakurir atau yang biasa dikenal dengan JNE . “Mengirim menggunakan JNE datangnya selalu tepat waktu, dua hari sudah sampai, padahal rumah orang tua di dusun, jauh dari kota. Selain itu aman, kita yakin barang akan tiba di kampung dengan selamat, tidak pernah rusak apalagi hilang, biayanya juga murah banget. Pernah kirim biayanya cuma Rp 20 ribu,” katanya.
(Baca Juga : Kebal, Jasa Pengiriman Barang Domestik Berkibar di Masa Pandemi )
Dia juga bersyukur, lokasi kantor JNE tidak jauh dari kediamannya. Di tempat tinggalnya jalan Jatayu, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Dede biasa mengirim barang dari kantor JNE di jalan Arteri Pondok Indh dan jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Dede mengaku tidak berani beralih ke perusahaan jasa pengiriman yang lain selain JNE, meskipun beberapa lokasinya juga tak jauh dari kediamannya. “Engga ah, gak mau ambil risiko, nanti malah kecewa. Mending yang pasti-pasti aja,” katanya.
Beruntungada JNE yang bisa diandalkan, bahkan untuk keperluan mendadak. Dede bercerita, satu kali ayahnya sakit. “Sudah berobat di Banjar dan tidak sembuh. Akhirnya saya coba kirim obat dari Jakarta atas rekomendasi teman anak saya. Obat saya kirim menggunakan JNE seperti biasanya. Alhamdulillah sampai dengan cepat, tidak rusak, dan obatnya juga cocok. Abah pun berangsur sehat, bahagia rasanya mendengar Abah sembuh,” cerita Dede terharu.
Lain lagi cerita Adri Purwaningsih (35 tahun), ibu lima orang anak yang tinggal di jalan Darmaputra, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu. Sejak adanya Pandemi Covid-19, dia harus kehilangan pekerjaannya. “Saya hampir putus asa karena harus kehilangan pekerjaan. Pendapatan suami tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami yang cukup besar setiap bulannya,” katanya. Dia pun akhirnya mulai ikutan berbisnis secara online. Aneka barang dia tawarkan via media sosialnya seperti Facebook, Instagram, bahkan Whatsapp.
(Baca Juga : Volume Pengiriman Barang Jelang Idul Fitri Naik 10% )
Perlahan namun pasti, pembelinya mulai banyak, bahkan dari berbagai daerah. Untuk pengiriman barang, dia selalu memercayakan pada #JNE . “Saya tidak mau ambil risiko dengan menggunakan jasa pengiriman lain. Saya takut kalau barang telat sampai atau rusak, bisa dikomplain pelanggan,” katanya. Adri mengaku sampai sekarang belum pernah menemui kendala dalam pengiriman barang melalui JNE. “Pelanggan puas karena barang tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik. Pelanggan bahagia, saya pun bahagia,”ujar wanita berkulit putih ini.
Pandemi Covid-19 memang telah banyak mengubah tatanan hidup masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Dampak yang ditimbulkan pun telah merangsek di hampir di semua sektor kehidupan, khususnya ekonomi. Keberadaan perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik menjadi dominan perannya, khususnya di masa pandemi ini. JNE sebagai perusahan nasional di bidang jasa pengiriman ekspres dan logistik, memiliki komitmen yang kuat untuk terus menghadirkan kebahagiaan, sesuai slogannya #connectinghappiness di Tanah Air.
Tentu saja bukan hanya selama pandemi ini saja, karena perjalanan #jne30tahun sudah membuktikannya. Perusahaan yang dirintis Almarhum H. Soeprapto Suparno ini menjadi perusahaan yang mampu memberikan manfaat untuk masyarakat luas, khususnya bagi masyarakat sekitarnya. Perusahaan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, dengan mengedepankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
“Rasanya sedih jauh dari orang tua,” katanya kepada SINDOnews, kemarin. Sebagai pelipur lara, selain rutin berkomunikasi Dede pun kerap mengirimkan barang-barang untuk orang tuanya, entah baju, makanan, atau lainnya, termasuk obat-obatan, Untuk pengiriman paket, dia selalu menggunakan jasa pengiriman Jalur Nugraha Ekakurir atau yang biasa dikenal dengan JNE . “Mengirim menggunakan JNE datangnya selalu tepat waktu, dua hari sudah sampai, padahal rumah orang tua di dusun, jauh dari kota. Selain itu aman, kita yakin barang akan tiba di kampung dengan selamat, tidak pernah rusak apalagi hilang, biayanya juga murah banget. Pernah kirim biayanya cuma Rp 20 ribu,” katanya.
(Baca Juga : Kebal, Jasa Pengiriman Barang Domestik Berkibar di Masa Pandemi )
Dia juga bersyukur, lokasi kantor JNE tidak jauh dari kediamannya. Di tempat tinggalnya jalan Jatayu, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Dede biasa mengirim barang dari kantor JNE di jalan Arteri Pondok Indh dan jalan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Dede mengaku tidak berani beralih ke perusahaan jasa pengiriman yang lain selain JNE, meskipun beberapa lokasinya juga tak jauh dari kediamannya. “Engga ah, gak mau ambil risiko, nanti malah kecewa. Mending yang pasti-pasti aja,” katanya.
Beruntungada JNE yang bisa diandalkan, bahkan untuk keperluan mendadak. Dede bercerita, satu kali ayahnya sakit. “Sudah berobat di Banjar dan tidak sembuh. Akhirnya saya coba kirim obat dari Jakarta atas rekomendasi teman anak saya. Obat saya kirim menggunakan JNE seperti biasanya. Alhamdulillah sampai dengan cepat, tidak rusak, dan obatnya juga cocok. Abah pun berangsur sehat, bahagia rasanya mendengar Abah sembuh,” cerita Dede terharu.
Lain lagi cerita Adri Purwaningsih (35 tahun), ibu lima orang anak yang tinggal di jalan Darmaputra, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan itu. Sejak adanya Pandemi Covid-19, dia harus kehilangan pekerjaannya. “Saya hampir putus asa karena harus kehilangan pekerjaan. Pendapatan suami tak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga kami yang cukup besar setiap bulannya,” katanya. Dia pun akhirnya mulai ikutan berbisnis secara online. Aneka barang dia tawarkan via media sosialnya seperti Facebook, Instagram, bahkan Whatsapp.
(Baca Juga : Volume Pengiriman Barang Jelang Idul Fitri Naik 10% )
Perlahan namun pasti, pembelinya mulai banyak, bahkan dari berbagai daerah. Untuk pengiriman barang, dia selalu memercayakan pada #JNE . “Saya tidak mau ambil risiko dengan menggunakan jasa pengiriman lain. Saya takut kalau barang telat sampai atau rusak, bisa dikomplain pelanggan,” katanya. Adri mengaku sampai sekarang belum pernah menemui kendala dalam pengiriman barang melalui JNE. “Pelanggan puas karena barang tiba tepat waktu dan dalam kondisi baik. Pelanggan bahagia, saya pun bahagia,”ujar wanita berkulit putih ini.
Pandemi Covid-19 memang telah banyak mengubah tatanan hidup masyarakat Indonesia, bahkan dunia. Dampak yang ditimbulkan pun telah merangsek di hampir di semua sektor kehidupan, khususnya ekonomi. Keberadaan perusahaan jasa pengiriman ekspres dan logistik menjadi dominan perannya, khususnya di masa pandemi ini. JNE sebagai perusahan nasional di bidang jasa pengiriman ekspres dan logistik, memiliki komitmen yang kuat untuk terus menghadirkan kebahagiaan, sesuai slogannya #connectinghappiness di Tanah Air.
Tentu saja bukan hanya selama pandemi ini saja, karena perjalanan #jne30tahun sudah membuktikannya. Perusahaan yang dirintis Almarhum H. Soeprapto Suparno ini menjadi perusahaan yang mampu memberikan manfaat untuk masyarakat luas, khususnya bagi masyarakat sekitarnya. Perusahaan terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan, dengan mengedepankan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.