Gawat, Lama-lama Mal Bisa Tutup Jika Angka Kasus Covid-19 Terus Meningkat

Selasa, 05 Januari 2021 - 10:31 WIB
loading...
Gawat, Lama-lama Mal Bisa Tutup Jika Angka Kasus Covid-19 Terus Meningkat
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, para pelaku usaha atau pengelola mal dan pusat perbelanjaan bisa saja bangkrut pada tahun ini. Foto/Dok
A A A
JAKARTA - Ancaman terhadap pelaku usaha masih mengintai pada tahun ini. Tak terkecuali juga pada pelaku usaha pengelola pusat perbelanjaan atau mal yang terancam tutup.

Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan, para pelaku usaha atau pengelola mal dan pusat perbelanjaan bisa saja bangkrut pada tahun ini. Hal tersebut terjadi apabila kasus covid-19 terus naik dan penerapan protokol kesehatan tidak dilakukan dengan disiplin.

(Baca Juga: PSBB Transisi DKI Jakarta Diperpanjang, Pengelola Mal: Lebih Baik Daripada Diperketat )

Namun dirinya tidak menyebutkan berapa jumlah mal yang berpotensi tutup pada tahun ini. Namun jika dilihat pada kejadian tahun lalu, ada sekitar 1-2 mal atau pusat perbelanjaan yang tutup dan menjualnya.

“Jika yang terjadi adalah sebaliknya (kasus covid-19 naik dan PSBB diperketat), maka niscaya akan ada beberapa Pusat Perbelanjaan yang akan mengalami kesulitan sehingga berpotensi untuk tutup atau dijual,” ujarnya saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Selasa (5/1/2021).

Namun menurut Alphonzus, jika kejadiannya sebaliknya maka kondisi dunia usaha bisa membaik. Khususnya jika penerapa PSBB transisi tetap diberlakukan dengan protokol kesehatan yang ketat, disiplin dan konsisten

“Jika PSBB Transisi tetap diberlakukan tapi dengan kondisi yang sebenarnya yaitu pemberlakuan Protokol Kesehatan secara ketat, disiplin dan konsisten maka optimis kondisi usaha akan terus membaik,” jelasnya.

(Baca Juga: Persaingan Pusat Belanja Saat Pandemi Akan Kian Sengit )

Sebab menurutnya, jika hal tersebut dilakukan maka penyebaran virus covid-19 akan terkendali dan cenderung menurun. Sedangkan penurunan kasus covid menjadi salah satu indokator dan stimulus untuk mendongkrak sektor usaha.

“Penyebaran wabah covid-19 yang terkendali akan membangkitkan kondisi optimis di masyarakat yang pada akhirnya mampu untuk menggerakkan roda perekonomian,” kata Alphonzus.
(akr)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2439 seconds (0.1#10.140)